Monday, June 27, 2011

Kereta api romansa, bulan 7 tahun 2007

"Senen.. senen..", "blok-m.. blok-m", teriakan menganga dilontarkan para kenek yang bernama kerennya adalah kondektur. Perang antara bus patas AC yang katanya high class karena ber AC dan mengaku diproduksi merci, bernomor 44 jurusan ciledug-pasar senen, berhadapan dengan bus kelas teri yang bernama metromini jurusan ciledug-blok m, yang kali ini rangka body bus-nya merupakan karya dalam negeri.
Terik panas dan suara kondektur di pukul 12 tepat itu tidak di gubris sebagian puluhan badan manusia penunggu bus dibawah naungan payung halte petukangan utara. Hanya beberapa yang berhasil menaiki patas AC 44. Sebagian besar manusia itu memilih berdiam diri sambil berbasa-basi dengan telepon pribadi dan sekaligus memesan minuman aneka rasa untuk menghilangkan dahaga dikerongkongan mereka. Ada tukang es cendol dan es kelapa disana rupanya, pantas saja mereka cuek-cuek lugu meskipun sudah tau banyak supir bus menunggu, toh mereka tau masih banyak bus lain bahkan taksi dibelakang untuk dicegat nantinya. Pemandangan sehari-hari wilayah jalan besar ciledug raya yang masih berlangsung hingga kini di bulan 7 tahun 2007.
Sementara itu di dalam sebuah patas AC 44 yang kata nya high class. Disebut ber-kelas dikarenakan bus ini merupakan sarana penghibur ragawi dikala cuaca diluar panas 30 derajat celcius ditambah asap timbal nan bejat dari para pengendara kendaraaan beroda empat. Salah satu penumpang yang naik tadi bernama joni. Dilihatnya seisi suasana didalam bus. Para penumpang sangat menggeliat untuk bersender dekat jendela. Joni mendapat satu tempat di ujung pojok belakang bersama penumpang lainnya yang membawa gitar dan rebana. Rupanya itu adalah golongan pengamen ibukota yang bergaya koboi dan india. Bau aroma tak berparfum duduk bersama mereka. Mulai dari bau kayu tua, bau baju bekas dan bau keringat yang membasah disekujur dada pengamen yang ditumbuhi rambut layaknya hutan gambut. Personil mereka hanya bertiga, salah satu memetik gitar, satunya lagi memukul pantat selayaknya menghukum anak nakal yang kali ini ditujukan ke alat rebana, dan yang terakhir tidak memegang apa-apa dan bertugas hanya olah suara. Jangan dibayangkan mereka akan menyanyi dengan seadanya, mereka ini adalah artis ibukota, meski tanpa papan nama artis tercantum di televisi dan gedung-gedung tinggi. Para artis ini menunggu tampil hanya ketika bus 44 sampai benar-benar padat dan macat (macet). Jalur ciledug raya kali ini sudah mengarah ke arah kebayoran lama dan terjebak di Cipulir untuk 1 jam lebih lamanya, apalagi kalau bukan karena simpang tiga beratapkan lampu merah, kuning , hijau yang sejak tempo dulu tidak dihiraukan pengguna jalan raya. Ada rupanya biang keladi kemacetan cipulir yang lain, yaitu Pasar nya yang sangat terkenal. Pasar ini berkonsep semi mall yang sengaja dibuat menjulang 4 lantai. Terkenal akan tekstil dan juga banjir hingga se-ujung kepala akibat adanya kali cipulir dan para masyarakat yang saking tajirnya membuang sampah pada tempat yang mengalir yaitu kali cipulir. Lalu para artis ibukota mulai beraksi. Joni tergeleng-geleng kepalanya begitu alunan suara sang pengamen alias artis ibukota berjuntai-juntai nada tinggi rendah menyanyikan lagu begadang selayaknya rhoma irama dan diakhiri dengan gaya mari berdendang versi dono, kasino dan indro dalam warkop dki.
Joni, yang untuk kesekian kali ini akan melanjutkan kuliahnya kembali di perguruan tinggi yang tiada henti. Dia memulai tahun ke tiganya dikota kesayangan para pria yaitu bandung. Sudah 7 kali dia kembali ke bandung di tahun 2007. Tahun dimana dia mulai mendapat obsesi bahwa kuliah harus membutuhkan IP tinggi agar bisa melamar anak gadis yang mempesona apalagi kalau bukan bank-bank seperti BCA dan lainnya. Saat ini terbayang-bayang masa-masa 2 bulan lalu didalam ingatan Joni, ketika dia melihat papan pengumuman didinding tata usaha. Tertulis, "lowongan BCA, dibutuhkan fresh graduate dengan IP minimal 3.25". Menohok sampai tersedak terasa ditenggorakan begitu joni membaca tulisannya. "Ah", begitu suara mendesah keluar dari bibir joni yang hitam merah begitu mengingat lowongan itu. Rambutnya yang hitam lurus dan kelam diusapnya hingga kebelakang. Kaos singlet putih polos, celana blue jeans yang memutih diselingi sepatu converse adalah pakaian rata-rata mahasiswa seumurannya yang kini dipakai oleh joni.
Bus sudah melaju hampir menuju monas. Sebentar lagi joni akan berhenti di stasiun kereta gambir untuk menaiki kereta api jurusan jakarta-bandung. "Yak yang gambir, yang gambir", teriak sang kondektur dengan nada datar tidak seperti ketika dia berupaya menggaet penumpang. Bersegeralah turun joni. Langsung dituju loket domestik yang beralamatkan bandung. Jam sudah menunjukkan pukul 2 siang. Pilihan hanya 2 kereta yang berbeda merek dan berbeda loket. Antrian sudah menjulur panjang kebelakang untuk loket 1. Mungkin ini karena nama keretanya yang sungguh cantik, parahyangan namanya. Pantas saja mulai dari mojang-mojang hingga para pelancong mulai baris berbaris mengantri selayaknya tontonan anggota upacara paskibra begitu loket dibuka sedari tadi. Harga yang ditawarkan pun cukup menarik yaitu Rp 35,000 untuk ekonomi dan Rp 45.000 untuk bisnis. Tak tahan melihat antriannya, segera mata joni menoleh kearah loket lainnya yang sepi 2 sampai 10 orang saja. Loket bernomor 2, kali ini nama kereta nya tidak mencerminkan cantiknya wanita. Iya hanya bertuliskan nama argogede dan cantuman harga selangit untuk kantong mahasiswa sebesar Rp 65,000. Kantong belakang joni dirogoh untuk melihat kondisi "harga saham" didompetnya. "Wah, masih ada Rp 100,000 nih", ucap Joni didalam hati. Padahal meringis hati, begitu sadar kalau itu adalah jatah untuk seminggu berikutnya. Entah kenapa dimantapkan hati joni ketika itu untuk melangkah ke loket tersebut. Dan segera dilupakan bayangan untuk 1 minggu kedepan kalau dia hanya makan nasi beserta lauk indomie.
Jam 2.30 siang kereta itu akan berangkat. Masih ada 20 menit lagi tersisa. Disempatkan oleh joni untuk sholat di mushola dan tidak lupa melihat pemandangan tembok dinding berwarna hijau kokoh yang mendominasi arsitektur bangunan stasiun gambir. Sang arsitek membuat warna hijau, mungkin karena kecintaannya akan duit dollar amerika, atau pohon-pohon di pulau jawa yang habis diterkam oleh ganasnya manusia dan bangunannya.
"Jreg.. jreg.. jreg", kereta mendayu laju dari arah senen menuju gambir dimana para calon penumpang kereta argogede yang sedari tadi duduk terlena di atas bangku plastik dan sebagian lagi beralaskan koran di ubin aspal sudah menunggu sekian lamanya. Kereta pun berhenti, satu persatu para penumpang memeriksa gerbong dan nomor duduk mereka masing-masing. Joni kebagian di gerbong 4 bernomor tempat duduk 22B. Tempat duduknya dibagian pinggir kursi yang sering dilalui pejalan lain dan bukan disebelah jendela. Bangku kursinya teramat nyaman karena terbuat dari busa tebal diselingi bantal dan semerbak tiupan AC yang dingin, seakan-akan kita serasa di kota bandung, meski masih di kereta. Datang tanpa permisi tiba-tiba seorang wanita dari arah kanan joni untuk duduk disebelahnya yaitu kursi bernomor 22A. Hanya warna kulit sawo matang, dan rambut yang kemerahan-merahan akibat sinar matahari adalah awal berpapasan yang joni lihat dan ingat dikala berjumpa pertama kali. Dan itu cukup membuat jantung hati joni berdegup kencang, selayaknya binatang mamalia jantan yang melihat mamalia betina setelah berbulan-bulan lamanya di hutan belantara, meski tidak tahu menahu seperti apa bentuk rupa sang betina, pasti sang jantan akan suka. Penasaran joni dibuatnya, untuk menuju kearah lebih dalam yaitu perkenalan. Ada begitu banyak wanita cantik di jakarta, tapi yang kali ini menurut joni berbeda, wanita itu punya medan magnet yang tinggi dan bisa menarik hati selayaknya besi berani. Segera dirapihkan rambut joni kebelakang lehernya dengan satu telapak tangan kanan sembari melirik kekiri untuk memastikan sekali lagi kalau sebelahnya adalah wanita mempesona dan bermagnet besi berani. "Gleg", joni menelan ludahnya sendiri. Hanya satu detik saja kesempatan melirik, tapi 1 jam tersimpan didalam memori. Rupanya dia adalah gadis seumuran layaknya joni. Berkacamata hitam tebal, berwajah sendu dan cantik luar biasa di balik topeng kacamata minus nya. Hidung nya mancung layaknya putri diana. Rambut nya lurus sampai kebahu. Salah satu belahan rambutnya menutupi tangkai kacamata kiri hitamnya. Guratan hitam dibawah kelopak matanya menandakan gadis itu sering mengalami insomnia. Joni mengambil ancang-ancang untuk kebelakang. ditemani deretan bunyi pluit tanda untuk keberangkatan kereta. Joni kini menuju layar kaca. Ya, kaca yang berada dibelakang. tepatnya di toilet. Kali ini dia menghadap cermin. Membasuh muka sembari berdoa. Didalam doanya dia ingin diberi kemudahan untuk bisa berkenalan dengan gadis tersebut. Mulutnya mulai komat-kamit membaca mantra, yang kali ini adalah ketujuh kali-nya, yang diberikan teman-temannya selama dijakarta. "Wes ewes ewes, cir cakadut cakadut..", ucapnya dengan lantang didepan cermin. Sudah berhasil diucapkan semua mantra oleh joni, seketika timbul keberanian yang menggelora dihati dan pikirannya. Dibuka pintu toilet dan diarahkan kembali langkah kaki joni ke kursi nomor 22. "Hai", itu kata pertama yang diucapkan joni sambil mengambil posisi duduk dan melirik wajah sang gadis dengan hati-hati. "Iya..", ucap gadis itu. Kali ini mulut joni ternganga, bukan akibat melihat kondektur berteriak jurusan ciledug - pasar senen, tetapi karena melihat dua gigi putih bersinar disertai senyuman yang menggoda. "Kayaknya pernah ketemu", lanjut joni, itu adalah kata awal yang ia pelajari dari buku-buku perpustakaan, toko buku gramedia dan juga info dari teman-temannya jikalau berkenalan dengan wanita. "Sorry, kayaknya tidak pernah ketemu kok kita", ucap gadis itu dengan mantap dan sambil leher beserta wajahnya yang cantik menggoda melengos kearah jendela. Kali ini joni diam membisu, teringat mantranya hanya berlaku untuk melangkahkan kaki dengan sempurna, teringat akan pelajaran dari buku kalau setelah kata tanya lalu dijawab "sorry" sambil menoleh kearah lain itu belum pernah disinggung bagaimana cara mengatasinya.
Perjalanan tiap sebulan sekali dari bus hingga kereta api dari jakarta ke bandung seakan-akan tidak dapat menemani sehari-hari hati nya joni. Kali ini adalah yang ketujuh. Ketujuh kalinya joni kehabisan kata-kata di kereta api, dan lagi-lagi didepan wanita.

Sunday, June 26, 2011

Rabunya Rabo

Pertama kali hampir bertemu di waktu tanggal 16 Maret lalu. Sebelum nya seorang rusia yang bernama andrey sudah berhasil menjamahnya selama 3 bulan lamanya. Memang saat itu, suasana negara bahrain sedang kacau-kacaunya. Sehingga warga di pulaunya pun tidak boleh pergi kemana-mana begitu saja. Selayaknya perang saudara, ataupun new era di jazirah arabia. Dimana semua negara bergejolak, menunggu setiap kepala negara untuk turun dan berganti pemerintahannya. Alibi pemuda-pemudi, ditambah pula rasa sakit hati atas ketidak adilan yang menyergapi setiap warga, juga dirasakan di negara bahrain untuk turut berperan serta.
Sementara itu, di ujung dunia lainnya, tanggal 16 Maret lalu, seorang indonesia yang bernama ananto, akan berangkat meninggalkan salah satu kota kesayangannya. Apalagi kalau bukan kota jakarta. 3 bulan sudah dilakoninya sebagai pengangguran lepas. Terjun bebas di dunia jualan jus buah noni tidak membuatnya patah hati. Malah ia semakin yakin dan berani. Buktinya tanggal 16 maret itu, dia mempersiapkan pergi, ke negara dimana masalah TKI selalu tiada henti. Hampir 18 jam lamanya perjalanan itu ditempuh, dengan menggunakan pesawat yang berlogo tulisan qatar dan berwarna merah hati pada simbol. Negara dimana para imigran asal asia dan afrika melarikan diri, yaitu arab saudi.
Sudah direncanakan sebelumnya oleh calon bos ananto yang juga berbangsa rusia, bahwa pada saat kedatangan ananto, sebuah kendaraan yang dikendarai Andrey akan datang dari negara bahrain untuk menjemput di arab saudi. Kendaraan itu berupa mobil, bukan mobil biasa dan punya banyak cerita. Sepasang tangan rusia dan pasangan hidup nya sudah berhasil menjamah stir dan kursi mobil ini, lagi-lagi selama 3 bulan lama nya. Berwarna silver metalic dan terbuat dari pabrik yang special di jepang punya, apalagi kalau bukan merek Toyota. Corolla xli buatan tahun 2010 merupakan type dan tahun pembuatannya.
Special terutama pada bagian, yang lain yang tidak bukan adalah plat mobil yang bertuliskan 1280 GUA. Anggap saja itu singkatan dari "Rabo Gue" dengan logat jakarta. Yang nanti dan selanjutnya, mobil ini dinamakan menjadi rabo.
Akhirnya waktu penjemputan telah tiba. Tetapi sungguh disayangkan sangat tidak tepat waktunya. Negara bahrain sedang kalang kabut. Andrey dan Rabo tertahan sejak hari rabu. Ananto datang di dammam airport, arab saudi dengan cemberut. 2 jam lebih tertahan proses administrasi yang berbelit-belit. Ditambah lagi dijemput dengan mobil seadanya, yang katanya ini brand terbaru untuk tingkat level kotamadya (gambar di samping).
Rabu nya Rabo, kala itu adalah hari beruntung nya dia. Tidak tahu, kenapa dia bisa beruntung. Mungkin itu memang harinya si rabo untuk tidak bertemu ananto.

Friday, June 24, 2011

Asli Indonesia

"Hari ini panas", ujar anankto dengan lepas diantara kerumunan orang bangladesh dan india yang sedang membereskan sajadahnya. Tentu saja orang2 itu tidak mengerti. Kalau mereka mengerti pasti serempak menjawab dengan kata "betuuulll.. 100 untuk ada" (emangnya kuis dangdut ye..?).
Aktifitas rutin di hari jum'at yang dinamakan Sholat jum'at sudah selesai dilaksanakan. Hanya 20 m, jarak mesjid dengan tempat tinggal. Anankto sholat jum'at dideretan belakang halaman mesjid, yang serupa dengan trotoar, diatas terik matahari, yang menggigit sampai kekulit. Tidak ada tempat yang tersisa didalam ruangan mesjid. Suhu diluar melebihi 40 derajat C. Cukuplah bagi para wisatawan bule (bule?, bukan lele kalii..) seperti anankto untuk menghitamkan kulit sekaligus menguatkan tulang (mustinya ditambah minum anlene ini mah).
Kawasan ini termasuk wilayah south khobar di belakang deretan alisa shouk dan aljawhara dimana bertempat tinggal para imigran dari india, nepal, bangladesh dan sedikit filipina.
Selesai solat dan mengatakan hari ini panas, lalu anankto berjalan kaki sekitar 10 m. Sengaja disinggahinya salah satu bakalah atau artinya toko dalam bahasa arabi untuk membeli sebuah minuman bergelas kaca, yang bernama mirinda. Terlihat sangat segar pemandangan kulkas yang berisi minuman berkarbonasi sampai jus yang terlihat seksi dan tidak ber-ekstasi (sekalian aje tidak ber-heroin atau ber-ganja yee).
Kebanyakan toko disini memang selalu dijaga mayoritas oleh kaum lelaki yang sering berkata "aca.. aca.. aca" sambil menggelengkan kepala sembari menyanyikan lagu amitabachan, yang tentu saja kali ini dibuat terlalu berlebihan (bukan kejadian sebenernya, yang benar penjaga tokonya itu berasal dari india dan bangladesh).
Jadi teringat kejadian beberapa hari lalu. Ketika anankto bermaksud membeli sesuatu dari toko itu, ada salah satu pengunjung toko yang mengucapkan "Kumustaka?" tepat didepan wajah nya. Langsung anankto menjawab dengan kata yang kali ini cukup serius "I'm indonesia, not filipin". ucapan anankto yang penuh dengan rasa bangga, tentu saja bukan maksud tuk menyombongkan diri, apalagi mencari sensasi. Seketika orang yang menyapa itu menjadi malu, dan berusaha tersenyum tersipu-sipu. Kumustaka artinya adalah apa kabar dalam bahasa filipina. dan kita bisa membalas dengan kata "maboti" yang artinya baik-baik saja. Tapi kali ini anankto tidak mau menjawab seperti itu. Karena anankto jujur dan apa adanya, dia tau bahwa dirinya adalah orang indonesia, bukan lainnya, dan sudah selayaknya lah ia menjawab sesuai tutur kata bahasa orang tuanya (kalo bonyok gw orang amrik, tentu dijawab whats up men?, hehehe..).

Anankto adalah ananto veryadesa, asli dari indonesia

Malam untuk Badu

Tertanggal 23 juni tahun ke 11 semenjak milenium baru di tahun 2000. Badu seorang pelajar SMU.., kali ini akan merayakan ulang tahunnya yang benar-benar baru, lagi-lagi dengan seorang diri, dikamar pribadi. Dari sisi akademis, tidak perlu diragukan mengenai kepintarannya. Setiap pergantian cawu, ataupun semester di sekolahnya, baik itu dari SD sampai SMU, dia selalu mendapat juara nomor satu. Tentu saja dari sekian banyak saingan anaknya bapak dan ibu-ibu lain, cuma ada the one and only yang juara satu, siapa lagi kalau bukan si badu. Banyak penggemar teman-teman sekelasnya yang terpesona akan kepintarannya.
Kini, di detik-detik menuju pergantian umur yang baru, badu kembali gelisah. Memang, sejak kecil dahulu, selalu saja ada ketakutan yang melanda di setiap satu hari dalam seminggu. Hingga sampai dengan tahun ini, di hari kamis menuju hari jum'at keesokan hari.. di umurnya yang akan genap 17 tahun, dia selalu ketakutan akan namanya malam, apalagi malam jum'at.
Awal mulanya adalah 11 tahun yang lalu, sama persis di hari kamis. Dimana saat itu, badu yang sedang berada dikamar seorang diri, hanya ditemani kasur dan boneka bulat mini yang berfungsi sebagai bantal, sedang berusaha untuk tidur. Papa dan mama nya yang berbeda kamar, sudah tertidur dengan pulasnya. Kamar badu tidaklah luas, hanya berukuran 4 x 4 m, cukup besar bagi anak seumurannya. Ini untuk kali pertama dia tidur seorang diri. Mbok iyem pun yang biasa menemani dia tidur kali ini sudah tertidur di kampungnya karena izin cuti.
Mata badu tidak dapat terpejam. Lampu sudah padam kecuali di kamarnya. 1, 2, 3 sampai 4 jam dia tidak tertidur. Kali ini waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam. Diberanikannya bangun karena tidak tahan menahan air seni didalam diri. Dia sadar kalau toilet itu berada di ujung rumah di belakang dapur. Segeralah ia beranjak dari tempat tidur. Dibuka pelan-pelan pintu yang sejak tadi menganggur. "krik.. krik..", suara jangkrik mendampingi badu melewati waktu dari kasur menuju pintu dengan langkah yang teramat pelan-pelan. Lampu kamar nya memang sedari tadi menyala, sengaja untuk mengusir rasa takutnya akan gelap gulita. Tetapi lampu ruang tengah mati sedari jam 7 malam tadi. Butuh 20 langkah dari kamarnya menuju tempat pembuangan air seni. Degup jantung berderu-deru dirasa olehnya. Teringat cerita dari rita dan kawan-kawan tetangga kalo suasana gelap gulita di malam jum'at, banyak setan maupun gondoruwo dimana-mana. Sudah terbayang-bayang di dalam kepala mengenai sesosok hitam berburuk rupa. Kini, badu hanya seperempat langkah keruang tengah yang gelap. Masih ada 19 3/4 langkah lagi menuju ke toiletnya. Termenung menung ia dibuat, dengan wajah nya yang mulai pucat. 3 menit berlalu, detik detik terasa begitu lambat, itu yang badu rasakan didalam hati. Akhirnya kali ini dia berhasil kembali ke posisi. Yah.., badu memang kembali menuju tempat posisi awalnya, apalagi kalau bukan tempat tidur. Tetapi kali ini dengan celana yang basah, dan wajah yang menengadah keatas, disertai bau pengis yang melanda ke penjuru kamar nya. Segeralah diambil boneka bulat mini nya sebagai filtrasi sembari menidurkan diri.
Iya, itu adalah bayangan history yang sampai detik ini selalu badu ingat didalam sanubari nya. Badu tetaplah badu. Diumurnya yang akan menjadi baru, meskipun rangking satu, dia selalu teringat masa lalu. Teringat di alam bawah sadarnya bahwa malam gelap adalah malam jum'at yang kelabu.
"Cettak".. tiba-tiba lampu rumah padam, entah itu pemadaman bergilir oleh pihak PLN atau kabel konslet yang diakibatkan rombongan tikus kelaparan yang menggigit salah satu kabel, lalu tikus dan listrik nya sama-sama mati. Dari tadi magrib memang Badu sudah mempersiapkan diri, dia mengucapkan janji dan melakukan aksi menjelang umurnya yang ke 17. Yaitu lampu ruangan tengah akan dinyalakan hingga pagi, agar kenangan 11 tahun lalu tidak terulang lagi. Pukul 23:55 di hari kamis malam, badu sedang merenungi nasibnya yang terngiung akibat lampu yang baru saja padam. Seketika wajah badu kembali gelisah. Kalau saja sedari tadi menyempatkan diri membuang air seni, pasti peristiwa masa kecil itu berpeluang kecil terulang kembali. Mungkin kah badu kembali mengulangi peristiwa 11 tahun lalu? di hari ini?

-anankto

Note :
Pelajaran kali ini adalah Cuci muka, gosok gigi dan buang air seni sebelum tidur agar tidak mengalami peristiwa seperti badu dikala malam jumat. hehehhheh..
Ini adalah cerpen pertama anankto. Tetep jayus tapi lucu (he?)




Wednesday, June 22, 2011

Overspeed drive

Mengebut kencang sepanjang-panjang jalan dari kantor di dammam menuju apartemen di al khobar merupakan kegiatan yang paling seru yang dilakukan oleh anankto sepulang dari kerja (Ketauan nih pas sekolah SD nilai bahasanya jelek, kebanyakan make kata "yang" sama pake kata "-panjang" ,heheh..).
Toyota corolla XLi rentalan kantor dengan kode plat 1280 keluaran tahun 2010 selalu menemaniku sepanjang waktu. Ah Apa yang bagus julukannya yah, si silver?, si acong?, si dudul?, ahh.. gak cocokk.. Hmm.. i know i know... di panggil "rabo" aja.. kan angka 12 itu huruf R, trus angka 80 itu sama aja B dan O.. jadi di eja nya "rabo" deh.. kan sesuai dengan tampang n body gw yang macho kayak film rabo I sampai IV itu. (Itumah Rambo kaleeee..). *dan narsis yg tak terbukti
Anyway, setiap waktu menunjukkan waktu pukul 4 sore. Dada anankto selalu bergertar hebat, tak tahan rasanya menggerayangi sang rabo. Disiapkan kata bye bye untuk para rekan-rekan sekerja dan salam dadah (dalam arti sebenarnya yah) untuk mereka, lalu beranjaklah tangan anankto utk menulusuri kantong laci celana nya utk mengambil Kunci yg berlogo toyota. Menuju tempat parkiran yg berderet2 banyak mobil. "Hai rabo, apa kabar bo?", begitu ucap anankto kepada si rabo. Lalu rabo menjawab "beep.. beep.. beep..".. Ah, sungguh romantisnya mereka yg berdua dan berbeda. Kalau saja para pak satpam yg berbangsa arab itu melihat, pasti mereka akan mengatakan "mister.., ente bahlul" or "ma'afi speak englisi with car mister", kekekekeke....
Dinyalakanlah sang mesin yg bergigi matic, di atur menuju tombol D, sambil menyetel radio bahrain, lalu muncullah lagu pitbull baru yg berjudul -Give me everything tonite-. Mulai tersentak dibuat kepala anankto yg mulai bergoyang beserta setirnya si rabo.
Perjalanan pulang dimulai. Jalanan sejauh mata memandang penuh dengan padang2 disertai angin yang bertiup bersama pasir. Kecepatan maksi so pasti adalah 120 km/jam, karena siaga disetiap spot bakal ada polisi yg mengawasi dan memberi warni warni jika kita melebihi kecepatan maksi. Jadi ingat kejadian di 2 bulan lalu dimana anankto sempat mendapat surat kuning, yang harus dibayar denda seharga 300 Riyal. (dikali aja Rp2500 ye...) gara kecepatan melebihi.
Tapi sore kali ini bertanggal 21 Juni, suasana tampak lenggang dan kerontang, hanya sebagian mobil GMC, ford Honda Accord yg terlihat. 4 Jalur mobil terasa sepi, tidak terasa kecepatan si rabo mencapai 190 km/jam. Tanda-tanda mulai bergoyang dirasakan oleh anankto, untung.. saja.., Tidak sampai terbang, Tidak ada polisi yang memandang dengan pucat pasi, dan Tidak ada mobil lain yg melewati..

Jika esok hari, rekor hari ini akan terlewati dengan 200 km/jam kecepatan maxi.. pasti akan aku rayakan dengan segenggam nasi.. ah.. sungguh murahan sekali anankto kali ini, hihhi..

Cara cepat untuk mencapai tujuan bukan dengan cari mengambil jalan pintas / jalan haram / jalan yg berdosa. Tetapi, ubahlah kecepatan anda semaksimal mungkin untuk menuju kesana. Tentu saja dengan cara yang sebenar-benarnya
-anankto -



Monday, June 20, 2011

Dunia Fana

Berbincang lama melewati bbm bersama vivi kristina, teman sejak di smp 245 yang jago menggambar ketika kita duduk dikelas 3 dan skrg sudah punya pacar, hohoho. Masih teringat kaligrafi dan gambar manusia yang memakan bakso pedas, ketika itu diminta oleh nya (mana bayarannya?, nagih nih skrg gw), hihhihi. Terima kasih sudah memberi ide kepada anankto utk judul blog nya.
Kali ini, judul tulisan blog singkat anankto adalah dunia fana. Entah kenapa di namakan fana?, dari mana usul katanya?, kenapa tidak dinamakan saja sekalian dunia coca cola, sprit or 7up?, *itu mah fanta yak bukan fana.
Dunia fana bisa dikatakan sebagai dunia yang tak nyata. Kenapa?, karena semua itu hanya di alam pikiran, mimpi, maupun alam angan-angan belaka.. *beuh.. keren kan tulisannya... sedap...
Alangkah senang nya diriku ketika ditanya mengenai dunia fana.. Jadi teringat jaman dahulu euy. Dulu terbesik keinginan ketika duduk dibangku kelas 6 SD - 1 SMP, suatu hari anankto akan mempunyai gadis berhidung mancung, berambut pirung(*eh pirang) dan tidak berkerudung (sekalian aja yah biar semua berakhiran huruf "ung"). Gadis itu dibayangkan akan datang menjemput ketika jam bel pulang sekolah berbunyi dan mengajak anankto pergi ke negeri ilusi. Cukup 2 tahun lama nya diriku di dunia fana (ini pasti gara2 gw nonton kartun alice in wonderland tiap sore hari, hihihi). Tidak seperti anak lain yang stress ketika angan2nya tidak terpenuhi. Kebalikannya dari anankto, dia bahkan senang, dan teramat senang membayangkannya tiap hari. Ide2 selalu muncul di otak nya... Hari pertama berandai2 dijemput memakai taksi, hari kedua berjalan kaki, hari ketiga ngesot dengan satu kaki dan hari seterusnya selalu terbayang2 tiap hari.
Sampai suatu hari anankto bertemu rekan2 nya yang tidak mempunyai impian seperti dirinya. "kawanku lebih keren, punya alat virtual yang bisa menggerakkan manusia didalam TV", ujar anankto di kala itu. Anankto mulai mengasyikkan diri dengan mesin gaming yang bernama SEGA lalu Nintendo lalu ditutup dengan Playstation yang membuatnya berhenti bermimpi fana tentang gadis pujaan hati. Tetapi bukan berarti anankto stop dengan dunia fana nya.. Diriku ketika itu malah bertambah berangan2 menjadi hal lainnya, salah satunya yaitu juara dunia Playstation!!..., entah apa hubungannya dengan gadis berambut pirang.
Sudah banyak fana2 lain yang berhasil ditemui.. Entah itu sudah terealisasi or belum.. itu tidaklah penting..

Oh dunia fana, dunia alam maya, dunia ilusi, entah apapun nama mu.. Impian tentang mu bisa membangkitkan semangat hidupku.. tetap lah di otak tetaplah bergeriak.. karena hidup ini akan sepi tanpamu.

keep dreaming, it will make you live longer than now - anankto

Sunday, June 19, 2011

Negeri Sudan


Sudan sudan.. how many people hear this name?.. sedikit diantara sedikit, berarti seberapa dikit yah?, hihihi.. Kesempatan berhasil didapat di bulan april sampai 13 may 2011, setelah sang bos rusia mengirim anankto menuju ke negri yang menurut berita di BBC, CNN, selalu penuh dengan perang poranda antara kutub utara dan selatan, walaupun sudah ada tentara PBB disana, yang tiada guna.
Sudan utara ku menuju, beribukota di khartoum. Pesawat qatar airways di booking seharga almost 2000 USD utk pulang pergi dari kota dammam, KSA. Sesampai disana harus menunggu sejam lamanya untuk mengurus visa on arrival. Dan itu harus kutebus dengan biaya 100 USD. Beruntung sepanjang perjalanan pesawat bertemu salah satu SPV indo yang bernama pak Roy (bukan marten yah nama belakang nya), dan di khartoum airport dijemput pak syafrul (lagi2 bukan marten juga nama belakangnya) dengan menggunakan toyota corrola. Ternyata di ibukota sudan utara lebih menyedihkan dari ibukota Jakarta. Musti bersyukur layaknya kita, ketika cuma berdiri hanya satu Mall yg bernama Afra di khartoum. Dijakarta, anda akan saksikan puluhan mall2 menjulang tinggi selayaknya artis yg mengorbit di parit (eh paris), *aih lebay.
Ku kunjungi kota bernama palogue di sudan selatan untuk business visit yang harus kutempuh dengan nova airways yang bergoyang2 diudara ketika bertiup angin. Mungkin gara2 nama pesawat nya salah sih, seperti artis nova eliza or nova kolopaking (*eh ini mah novia) yg sering2 bergoyang di sudut diskotik kota eksentrik.
Kota palogue, kota yang tiada koneksi internet,yang tiada minimarket dan yang hanya satu pandangan yaitu sabana dan stepa. Cukup 3 minggu aku disana, Maap kawan..., "tak mau tak mau lagi aku kembali".. kayak lagu stinky, hehehe
Laporan akhir rebes, kembali lagi ke ibukota sudan utara, khartoum. Berjumpa dengan senior yang bernama Mas herliyan yang total seminggu berbaik hati memberi makan ala indonesia ditemani istri dan sang buah hati nya. Oh nikmatnya, nasi sop daging, pizza, calamari. Sayang dirimu tidak ikut serta menemani diriku berwisata menikmati Sungai Nil. Dengan menaiki angkot yang aku sendiri lupa namanya, ku singgahi museum sudan dan yang pasti selayaknya anak Mall.. tidak lupa ku kunjungi the one and only mall di negeri Sudan yang bernama Afra Mall bersama indiahe dan salah satu anak pesantren indonesia.

No matter how far you go. You will always remember the place that you were born.

Wednesday, June 15, 2011

Catatan Bali tahun 2010

Catatan ini terinspirasi oleh www.cuapcuapnabi.blogspot.com karya temanku nan dodol yg ngaku2 namanya rini raharjanti.
Its kind of old stories. Berhubung waktu kejadian adalah bulan agustus tahun 2010. Mumpung masih ingat dan klo kelamaan keburu lupa.

Bermula dari kesuksesan Anankto yang menyelesaikan kenaikan jabatan sebagai GFE di perusahaan slb. Saking senangnya dan berbanding terbaliknya dalam kehidupan cinta dia memutuskan untuk mengambil cuti panjang, sepanjang panjangnya dalam rekor kehidupan pribadinya. 1 bulan lebih beberapa hari. Wilayah pertama yang dituju adalah Bali...

Ah, sejak kecil anankto memang tidak pernah kesana. Entah mengapa, terbesik pikiran untuk menuju pulau bali. Dilihat kalender dan sisa uang di dompet yang menjulur keluar (dompet nya yang belel cuy.., bukan duitnya yg menjulur keluar yah). Lalu seketika ditelpon seorang saudara yang bernama kak ewin (gambar di atas, tampang acak adut seperti ali topan, hehehe).. Begini pokok pembicaraannya..
Anankto :"whatss up broo..., gw mau mampir ke bali..
Kak ewin : "wuiiihh.. manteeep... nginep ditempat gw aja bro "
Sangat singkat dan padat. Percakapan dua pribadi kalangan jet setter (suka main2 pesawat jet ketika masih anak2)
Akhirnya segeralah anankto mengecheck2 harga tiket lalu menaiki Air Asia dengan biaya yang dia sendiri pun lupa dan yang pasti tidak lupa si anankto meneriakkan kata "yiha" seperti layaknya koboi2 amerika untuk menambah efek dramatis. Sampai di airport ngurah rai, kak ewin menjemput dengan motor matik (terlihat di background foto diatas, entah itu foto motor siapa, yang pasti letak nya dekat dengan pelaku, hihihi).
Dijalan imam bonjol letak kost2an kak ewin. Sangat luas kamarnya.. karena memang tak ada isinya, hanya kasur dan kamar mandi disertai pakaian yang berantakan.
Perjalanan sudah disiapkan untuk keesokan hari.

#1 visit was kuta bali beach (24 August 2010)
Sepanjang jalan ku melihat pertokoan unik, seru, lucu. Mustinya dibuat akhiran u semua tuh.
Foto dikanan adalah cafe seminyak, tidak sempat mampir diriku dibuat. Karena diriku hanya dibonceng dibelakang dan sang sopir motor mengajak ke arah lain yang disebut dengan pantai seminyak. Sepanjang jalan banyak bule2 berkeliaran, dari yang tua sampai yang bahenol (eh gak nyambung ini mah). Disempatkan untuk membeli kacamata hitam biar nambah ganteng dan trendy. Lalu bersegera menuju pantai . Topless merupakan gaya paling top untuk dipantai ini. Dengan alasan pornografitiaksifandali (entah apa ini) jadi tidak saya upload fotonya. Sempatkan diri kita untuk berteduh dibawah payung berkuncup lebar, disajikan pandangan luas menjular pasir coklat dimana para turis sampai guide saling menebar pesona satu sama lain. Hanya sebentar kami bersenda gurau. Karena hari suangat panas saat itu, dan kami pun sedang puasa, jadinya haus sangat bawaannya. Berhasil ditahan dahaga dan nafsu yang membara didalam dada, hingga akhirnya bedug pun tiba dan kami selamat menyelesaikan perang benderang di bulan puasa dengan memakan warteg dipinggiran kota denpasar. Judul visit semestinya malah seminyak bukan kuta :)

#2 visit was uluwatu and padang2 beach(25 August 2010)
Dua tempat sekaligus siap didaki. Motor matic ternyata gak tahan menerkam laju pendakian yang menjulang tinggi. Ban bocor!!!. Yah, dengan terpaksa sang idola alias anankto mengeluarkan ilmu l-men nya untuk mendorong motor sampai tempat tambal ban terdekat yang tidak disangka bersebelahan dengan padang2 beach. Foto disebelah ini tidak berhubungan secara langsung dengan lokasi tambal ban, tetapi mungkin ada hubungan tetangga beda RT. Entah kenapa ada batu didepan mata ketika kita sampai dan duduk di hamparan pasir putih. Mungkin dahulu kala ada seorang raksasa yang bermain bowling lalu lupa menggulingkannya kembali (dongeng sebelum tidur anak TK raja2). Tapi ini lokasi syuting eat, pray, love and free entry pula loh. Jadi tidak menyesal mengunjungi lokasi ini, dimana pantai biru sampai menuju ujung cakrawala mata, disertai sunrise, sangat menggoda untuk disaksikan. Ditambah lagi lenggak lenggok pria wanita berbikini, menambah ramai suara deru ombak.
Ketika hari mulai siang dan panas. Kita bersegera menuju panoramic viewnya bali untuk menanti pertunjukan tari kecak di bukit uluwatu. Lokasi nya terjal dan tinggi. Harga tiket masuk ketika itu adalah 90rb (bener gak yah?). Masih ingat ketika kami di anggap bule sehingga dikasih harga turis. Padahal emang muka kami mirip artis, jadi wajar2 saja dikasih harga mahal (artis pemeran pengganti pembantu rumah tangga).
Bersegera kita mencari posisi dan tidak lupa foto narsis terlebih dahulu. Tari kecak sangat alami. Dengan segerombolan pria2 bertubuh sangar mereka mulai berteriak-teriak kata "cak.. cak.. cak.." disertai lentikan tangan dan kaki tanpa effect sound system. Para penonton menyiapkan camera dan handycam di tangan mereka masing2. "Slight slight sligth.." begitulah bunyi suara blitz dari camera. Kak ewin berujar "disini setiap hari selalu penuh dengan turis baik mancanegara maupun trio manca (trio macan kali! dangdut itumah). Tidak pernah sepi dan selalu penuh pengunjung". Sunset begitu indah dilihat. Hati dan indera mata terenyuh untuk seketika. Malam mulai terbangun, seketika itu kami sadar sudah bedug magrib dan saatnya berbuka puasa. Minuman kaleng segera diteguk dan bersegeralah kita meluncur kayak ice skating kembali ke kost dijalan imam bonjol denpasar

#3 visit was ubud (28 August 2010)
Perjalanan menggunakan mobil rental inova yang harganya 400rb untuk 24 jam. Dimulai dari tengah malam setelah kita mengunjungi deretan club di pantai Kuta yang salah satunya bernama Kamasutra, tuk menonton para anak gaul bali berjoget dan berdansa lagu syalala (lagu pop melayu donk itu.. eh or lagunya chikita meidy pas gw kelas 6 SD yah?), dimana akhirnya anggota visit kita bertambah seorang wanita teman kak ewin yang namanya pun saya lupa (temen apa gebetan hayo?). Perjalanan dimulai ketika waktu menunjukkan jam 25:00 malam (he.. jam 1 malam kali). Mampir sejenak ke minimarket circle-k yang jumlahnya puluhan.. and hampir setiap beberapa ratus meter dapat ditemukan tempat yg mirip minimarket dengan brand berbeda, yang tentu saja makanannya gak berukuran mini, apalagi penjaganya yang seperti kurcaci. Dibeli beberapa minuman kaleng, lalu kami duduk dihalaman parkiran sambil menenggak (ini bukan menenggak baygon loh) segelas air yang katanya ngejoss, mungkin karena merk nya extra joss. "Kemana kita menuju bro?" ujar anankto. "Kita ngeliat sunrise nyok di ubud", "Kota para seniman tuh", kak ewin berujar. "ini pusatnya kesenian indonesia", tambahnya lagi (bisa serius juga nih orang). Hmm.. tertegunlah dan terheran-heran seketika si anankto (mungkin karena saking ngantuknya dan mengira ubud adalah VJ MTV jaman 90 an yang nama lengkapnya Alex Ubud.. eh..*abad itu mah).
Ditancaplah gas mobil dengan berpenumpang tiga... Anankto mengemudi, yang lain hanya menikmati. 3 Jam ditempuh dengan kecepatan kurang lebih 100km/jam (kalo kurang+lebih berarti impas donk). Sesampai di ubud sudah waktu subuh. Terbayar sudah rasa penasaran atas kata kesenian, ketika kita melewati rumah-rumah hingga pinggiran jalan. Kayu diukir sedemikian rupa hingga tampak ruang tanda tanya, bagaimana itu bisa berbentuk suatu makhluk yang menyerupai binatang, tanamanan, manusia dan unsur kehidupan lainnya jadi satu?. Gak cuma kertas, batu pun pisa dikajikan karya sastra. Terbesit keinginan untuk berhenti sejenak melepas lelah. Akhirnya dipilih tempat parkiran di depan galeri yang penuh dengan ukiran batu untuk menunggu hingga sunrise. Waktu masih menunjukkan pukul 5. Matahari belum menunjukkan sinarnya, ayam pun masih tidur, anjing pun hanya menggonggong ketika ketemu orang jahat (untung kita orang baik, jadi para binatang bisa tertidur dengan pulas). Kita putuskan untuk tidur sementara di dalam mobil dengan posisi seadanya yang malah berujung bangun di jam 7.30 pagi. Matahari pun sudah kabur dari pandangan. Entah tujuan utama ke ubud itu ngeliat sunrise or numpang tidur, yang pasti gambaran itu sudah kabur seperti layaknya memotret menggunakan camera digital sambil gemeter (kedinginan kali).

Masih ada patung garuda wisnu kencana, hotel stone, food court legian, shisha, mesjid denpasar, blue eyes, discovery mall, xxi, double six streets, dan keindahan kota baik itu versi underground maupun overground (istilah baru versi anankto dalam majalah aneka tapi nyata) yang layak untuk dijadikan cerita, tapi alangkah baiknya itu diceritakan off air dikalau kita berjumpa (cie.., kayak radio aja ada tombol on and off nya)

Everyday is holiday in Bali. Setiap hari adalah hari libur di Bali.

Tuesday, June 14, 2011

New days in Saudi Arabia

Huahahaha.. sudah tahun 2011 aja..
terkekeh saya dibuat, setelah membaca postingan diri sendiri dari tahun pertama blog ini terbit. Jemari tak tahan lagi menulis bait2 untaian kata kedalam blog ini. Kangen, rindu, dibuai2 kealam mimpi *aih lebay nya*.
And anyway i like to write, write anything about my life journey. Bertambahnya usia malah bertambah banyak ke khawatiran didalam benak saya. Takut tulisan gak nyambung, tulisan jelek, arrrg tidak peduli ahhh. Usia memang tidak bisa berbohong ya?. Tampak dari guratan wajah dan dalamnya proses pemikiran. But let me tell you my condition right now.
Foto Berikut (entah itu disamping, diatas, dimanapun) adalah sebuah foto sang idola, yang bernama panggilan anankto (kayaknya kebalik deh, haha). Berlatar belakang pegunungan di jazirah arab saudi. Yah, saya disini, untuk saat ini di negara penuh pria2 berjanggut. 2 minggu yang lalu ane berkesempatan untuk mengunjungi tempat suci yaitu mekah. Kalo menggunakan bis, butuh waktu 12 jam dari kota dammam. tiket pulang pergi yang cukup murah yaitu 80 riyal (200.000 rupiah) cukup mempesona diriku untuk menungganginya (emangnya kuda?, hehe..) Sebagai info, umroh sangat lazim dilakukan oleh khalayak sini. Untuk menghapus dosa katanya.. Jadi jadi.. bisa berulang kali deh umroh?.. hmm.. pertanyaan yg butuh jawaban mendalam
Anyway.. ane tinggal di kota alkhobar saat ini. di hotel yang bernama al mahmoudia terletak didepan rahmaniyah mall. Gampang nya tinggal search di google maps. Hari gini gitu.. semua pertanyaan di jawab lewat internet, gak musti ke perpus lagi yee..
Sebagai info, dubai and abudhabi itu masuk negara UAE yah, bukan arab saudi.. Dammam, khobar, mekah, madinah, jeddah itu masuknya Arab Saudi.
Sudah 3 bulan terlewati berada di negri yang pernah terucap keinginan ketika diriku duduk di bangku kuliah di tahun 2006. ketika itu ane masih inget di lantai 3 labtek VI, pas di tanya oleh Anin, salah satu sekian dikit wanita di angkatan 2002. Mirip2 gini, "nang klo mau kerja diluar negri, pengennya di negara mana?". Lalu ane menjawab, "mau nya di arab saudi nin, biar sekalian insyaf". hahahah.. terbahak2 diriku dibuatnya dikalau mengingat masa itu. Berarti pas kuliah dah banyak bejatnya donk ane.. hihi..
And here i'am now....
Life is like connecting point between now and your past. And no matter how hard your way, it will connect in some point. (Hidup seperti menghubungkan titik antara masa lalu dengan masa sekarang. Tidak peduli betapa sulitnya jalan hidup itu, dia akan terhubung di suatu titik) -anankto