Thursday, May 31, 2012

31 May - Non smoking

Tulisan non smoking tertera diatas meja
Lalu meja mengajak bicara
"Hey kamu yang duduk!, jangan seenaknya menjentikkan penyulut api"

Hari tobacco sedunia di tanggal 31 Mei
Menyeruak di social media
Semua hanya sanggup mengiklankan kata
Tapi pada prakteknya
Meja dan tulisan non smoking lah yang berada diujung runcing teriakan stop merokok untuk para manusia..

Tuesday, May 01, 2012

Surat


Tertulis 3 kata dahsyat dalam selembar kertas seukuran pinset akan segera diberikan Kencana kepada Puspa. Mereka duduk sebangku bersebelahan, tidak terpisahkan sekat apalagi jendela.

Suasana di SMA kelas 2-5 seakan terfokus pada mereka berdua. Padahal pelajaran matematika sedang tegang-tegangnya diajarkan oleh Pak Purnama, guru matematika. Kencana duduk sebangku dengan Puspa dideretan meja kedua.

Kencana merupakan sesosok pribadi yang tidak pandai berkata ucap, ia hanya bisa menuliskannya melalui media pena, apapun itu masalahnya. Apalagi jika hal itu yang menyangkut tentang cinta, pastilah Kencana terbata-bata dalam berbicara.

Kencana sudah tidak tahan lagi. Sudah lama rasa cinta ia pendam didalam hati. Ia ingin segera mengungkapkannya secara langsung kepada Puspa, teman sebangkunya yang cantik jelita, saat ini juga. Beruntung pelajaran matematika saat itu mendukung, dimana semua siswa harus berdiam diri dan memperhatikan dengan seksama pelajaran matematika dari Pak Purnama.

3 kata dahsyat yang ditulis Kencana diselembar kertas itu bertuliskan “Aku suka kamu”. Diberikannya langsung saat itu juga kepada Puspa yang duduk disebelahnya. Seketika Puspa membaca dengan raut muka memerah merona. Hingga akhirnya Puspa tuliskan 1 kata balasan di balik selembar kertas itu dan diberikan untuk Kencana, bertuliskan kata “Ogah”.

Kencana terbata-bata begitu membaca 1 kata balasan dari Puspa. ia tidak mengira Puspa akan menolaknya begitu saja. Wajah Kencana terlihat mau pingsan, keliyengan, seperti maen kora-kora di Dufan.

Puspa menoleh kearah Kencana dengan terkejut, karena ekspresi Kencana sedih dan tidak bahagia. Dilihat tangan kanan Kencana yang masih menggenggam selembar kertas pemberian Puspa tadi. Puspa segera melihat tulisannya sendiri sembari tersenyum sipu dan tau apa yang membuatnya lucu.

Seharusnya Puspa menulis kata “Oyah” bukan “Ogah”. dia segera memperbaiki huruf “y” yang ia tulis seperti huruf “g”, agar Kencana tidak keburu pingsan.


Note :
Makanya jangan cuma percaya tulisan aja, biar gak keliyengan kayak Kencana, hihihihi