Aku suka dengan kopi. Pelawan rasa kantuk yang diambil dari biji sebuah cherry. Tentu tidak setiap hari aku harus minum kopi juga, apalagi makan biji kopi. Tambah lagi disaat bulan ramadhan seperti ini. Kebiasaaan minum kopi sachet dengan brand indocafe coffeemix dibelakang kantor tiap pagi di gerobak mamang-mamang pinggir jalan trotoar harus ditunda untuk sebulan lamanya. Kenapa? ya karena puasa, dan para gerobak2 kaki lima tersebut hanya muncul di pagi hari. Letaknya dekat sangat, di Jalan denpasar raya, tepat di depan gedung RNI. Cuma tinggal jalan kaki 10 meter ke belakang kantor menara karya dan menara kadin, kawasan kuningan
Dan apa anda tau kopi sachetan alias kopi instant itu terbuat dari biji kopi jenis apa?, ada dua varietas biji kopi yang musti diketahui. Satu arabica dan satu lagi robusta. Cara membedakannya? Pertama yang harus kita lihat itu warnanya, liat gambar dibawah ( diambil dari situs http://www.thekitchn.com ). Warna biji kopi arabica itu lebih gelap dibandingkan dengan robusta.
Tapi, itu kan warna biji kopi nya. Apabila sudah di panggang alias roast, apalagi sampai dark roast, tentunya kedua varietas biji kopi itu tidak akan kelihatan lagi perbedaannya (lihat gambar dibawah, dari kiri ke kanan : blonde to dark roast). Dark roast itu coklat hitam pekat warnanya, rasanya kuat dan terasa caffeinnya. Setelah di gerinda, alias dihancurkan jadi bubuk2 halus... Bentuk antara dua varietas bubuk kopi ini makin mirip, sama dengan bubuk kopi dari sebuah sachet indocafe coffeemix.
Selain warna, ada lagi yang bisa dibedakan antara robusta dan arabica yaitu rasa. Rasa kopi arabica lebih asam dibandingkan robusta. Kebanyakan kopi sachetan di Indonesia menggunakan biji kopi robusta, karena rasanya yang lebih netral dan diterima di lidah orang Indonesia.
Belakangan ini sudah banyak bermunculan kedai-kedai kopi atau coffee shop yang menyajikan kedua varietas kopi tersebut. Salah satu yang terkenal karena berskala internasional adalah Starbucks. Di Indonesia, terlebih lagi di Jakarta. Di setiap mall-mall, pasti terlihat kedai kopi ini. Di Plaza Senayan saja ada ada dua Starbucks, satu dibawah yang bersebelahan dengan UNION dan satu lagi diatas, terletak didepan toko buku kinokuniya. Do you know? Starbucks kebanyakan menggunakan biji kopi robusta yang berasal dari Sumatra. Dan pada awal berdirinya jaringan kedai kopi terbesar didunia ini, sang bos yang bernama Howard Schultz meracik menu minuman kopi baik itu espresso dan produk turunannya menggunakan biji kopi robusta dari Sumatra sebagai percobaan awal. Dan terbukti racikannya dia handal, karena produk kopi ini bisa diterima masyarakat diseluruh dunia. Biji kopi sumatra dengan profile dark roast biasanya digerinda langsung ditempat begitu kita memesan kopi di Starbucks. Next time cobain sendiri ya, tanya barista nya begitu anda memesan kopi dengan ukuran tall, grande maupun venti.
Selain Starbucks, di Jakarta terdepat beberapa kedai kopi yang aku sukai. Diurutkan dari nomor satu ya
1. Djournal Coffee. Ada di mall grand indonesia dan cilandak town square
2. Kopi Kitchen di Lippo Mall Kemang
3. 1/15 Coffee. Di jalan gandaria satu, seberangnya snappy
4. Anomali. Di kemang ada, senopati and setiabudi one.
Kenapa nomor satu Djournal Coffee?, karena mereka menggunakan biji kopi robusta, rasanya netral, dan tidak asam. Selain itu karena dark roast (mirip dengan metoda brewing Starbucks), rasa kopi nya kuat dan terasa. Selain rasa kopi itu sendiri, desain tempat Djournal Coffee sangat classy dan vintage, cocok untuk duduk dan mengobrol lama dengan teman-teman kita. Jika anda kesana, jangan lupa order menu favorite saya dibawah ini. Ice coffee mint mojito. Di jamin bakal nambah lagi dan lagi..... snip it,.. hahahah
No comments:
Post a Comment