Pencarian sebuah Kedai Kopi terbaik di Jakarta!, itu kata tepat untuk mewakilkan hashtags hari ini yang sok-sok an menggunakan bahasa inggris #JakartaCoffeeBlendJourney... Judul yang kali ini kunyatakan dengan lantang untuk menyatakan rasa penasaranku akan sebuah cita rasa kopi espresso yang di blend oleh kedai-kedai kopi yang berada dijakarta. Next time di instagram dan path, aku akan mencantumkan hashtags itu disetiap postinganku mengenai kopi.
Kedai-kedai kopi ini banyak tersebar diseluruh antah berantah Jakarta, level warteg hingga artisan coffee yang berada di mall-mall Jakarta. Apalagi di lokasiku biasa bekerja di bilangan Jakarta Selatan. Bejibun deretan kedai kopi alias coffee shop yang belum aku kunjungi. Bahkan deretan list dari ve handojo di blog nya, belum selesai kupenuhi. Belum cukup waktu yang kubutuhkan untuk mengelilingi mereka-mereka ini.
Apa sih yang dicari?, tidak lain dan tidak bukan adalah Rasa. Rasa, yang hanya bisa diicip oleh lidah sebagai indera pengecapan. Yang kedua, tentu lokasi, tidak enak kan makan-makanan apabila duduknya urakan. Bisa-bisa mempengaruhi lambung apabila kita makan sambil tengkurep, haahha... Begitu juga dengan minum kopi, apabila tempat tidak nyaman, tentu akan mempengaruhi perasaan pengecap lidah kehidupan kan?
Rasa kopi bisa dibilang mempunyai nilai universal. Nilai itu adalah tingkat keasaman ketika lidah mencicipi kopi. Anda tahu kenapa kedai kopi starbucks merajai mall-mall indonesia bahkan dunia?, ini disebabkan karena tingkat keasamannya menengah, mungkin jika diukur dengan kertas PH, dia masuk kategori 2-5.
Cukup untuk kali pertama #JakartaCoffeeBlendJourney keasamaan jadi faktor 1.1 dalam kategori rasa. Untuk faktor lain seperti fruitiness, sweetness, bitterness, kandungan kafein dan sebagainya akan menjadi faktor-faktor selanjutnya dalam penilaian rasa.
Untuk kategori lokasi, faktor 2.1 nya cukup mudah, yaitu kedai kopi tersebut memisahkan antara lokasi smoking dan non-smoking. Lebih bagus lagi ada ruangan khusus yang tertutup dan terpisah dindingnya.
Sudah dua itu dulu saat ini. Selanjutnya akan kuselidiki kisah sedih dan gembira dari setiap kedai kopi di Jakarta dan akan kubagikan pada anda. What kenapa anda?, no no.. akan kusimpan cerita ini untuk saya sendiri dan anak-cucu saya nanti, hahahah
Kedai-kedai kopi ini banyak tersebar diseluruh antah berantah Jakarta, level warteg hingga artisan coffee yang berada di mall-mall Jakarta. Apalagi di lokasiku biasa bekerja di bilangan Jakarta Selatan. Bejibun deretan kedai kopi alias coffee shop yang belum aku kunjungi. Bahkan deretan list dari ve handojo di blog nya, belum selesai kupenuhi. Belum cukup waktu yang kubutuhkan untuk mengelilingi mereka-mereka ini.
Apa sih yang dicari?, tidak lain dan tidak bukan adalah Rasa. Rasa, yang hanya bisa diicip oleh lidah sebagai indera pengecapan. Yang kedua, tentu lokasi, tidak enak kan makan-makanan apabila duduknya urakan. Bisa-bisa mempengaruhi lambung apabila kita makan sambil tengkurep, haahha... Begitu juga dengan minum kopi, apabila tempat tidak nyaman, tentu akan mempengaruhi perasaan pengecap lidah kehidupan kan?
Rasa kopi bisa dibilang mempunyai nilai universal. Nilai itu adalah tingkat keasaman ketika lidah mencicipi kopi. Anda tahu kenapa kedai kopi starbucks merajai mall-mall indonesia bahkan dunia?, ini disebabkan karena tingkat keasamannya menengah, mungkin jika diukur dengan kertas PH, dia masuk kategori 2-5.
Cukup untuk kali pertama #JakartaCoffeeBlendJourney keasamaan jadi faktor 1.1 dalam kategori rasa. Untuk faktor lain seperti fruitiness, sweetness, bitterness, kandungan kafein dan sebagainya akan menjadi faktor-faktor selanjutnya dalam penilaian rasa.
Untuk kategori lokasi, faktor 2.1 nya cukup mudah, yaitu kedai kopi tersebut memisahkan antara lokasi smoking dan non-smoking. Lebih bagus lagi ada ruangan khusus yang tertutup dan terpisah dindingnya.
Sudah dua itu dulu saat ini. Selanjutnya akan kuselidiki kisah sedih dan gembira dari setiap kedai kopi di Jakarta dan akan kubagikan pada anda. What kenapa anda?, no no.. akan kusimpan cerita ini untuk saya sendiri dan anak-cucu saya nanti, hahahah
No comments:
Post a Comment