Seberapa sering menuju tempat ini?. Hmm.. beberapa kali dan melebihi 1/15 dan djournal coffee. Lokasi yang strategis berada di street gallery Pondok Indah Mall (PIM), membuat ku sering mengunjungi morning glory coffee. Ditambah lagi PIM merupakan mall favoritku, jadi faktor plus buat morning glory. Dalam #JakartaCoffeeBlendJourney ini, aku ingin bercerita tentang Morning Glory coffee. Kedai kopi ini sudah lama sebenernya berdiri. Dimulai dari Bandung, seingatku pertama kali melihat sign Morning Glory itu di setiabudi, sebelahnya McD, ketika itu sekitar tahun 2006 aku mau mengunjungi tempat fitness yang bernama Equinox (sayang sekali udah tutup skrg, padahal gw ketemu tamara blezinski disana, hahah) yang berada dilantai 2. Di lantai satunya terdapat kedai kopi yang bernama Morning Glory ini. Tapi pada waktu itu aku tidak sempat masuk kedalam, hanya melihat-lihat dari luar.
Tidak berapa lama, setelah tol di cipularang dibuat sekitar tahun 2006, yang menghubungkan jakarta bandung. Morning Glory mulai membuka cabang di KM 97. Aku sering kesitu, menikmati sejumput coffee latte disertai sarapan paginya omellete. Pelayanannya biasa saja, tapi pemandangannya di KM 97 yang mempesona. Karena menghadap taman, dan kita bisa menghirup udara segar.
Di tahun ini, setelah kembali dari Bangkok, ternyata aku menemukan lagi Morning Glory. Kali ini dia sudah buka cabang di PIM, ini berarti untuk pertama kalinya Morning Glory buka cabang di luar Bandung. Sebelumnya dia sudah ada di ruko setrasari, Bandung dekat dengan Universitas Maranatha begitu keluar gate Pasteur. Dan satu lagi seperti cerita saya sebelumnya ada di Setiabudi, tapi sayangnya sudah ditutup untuk cabang sini Display kedai kopi Morning Glory kini sudah seperti cafe, terlihat trendy dan keren. Karena belakangan ini aku mulai menggemari kopi, awal aku ke Morning Glory PIM kuajukan pertanyaan mengenai jenis kopi apa yang dipakai disana. Ternyata mereka menggunakan kopi asal pengalengan, Jawa Barat. Pengalengan yang notebene penghasil susu berkualitas, ternyata mempunyai kopi berkualitas juga. Ini dibuktikan dengan rasa kopinya yang menurutku mid taste, karena rasa asam dan pahit nya tidak terlalu dalam. Sehingga bisa dinikmati semua orang.
Selain itu kalau kita duduk dikursi Morning Glory coffee di PIM, kita akan berhadapan dengan toko roti Tous les jours, dimana banyak pria dan wanita yang tampilannya oke punya duduk disana. Dan so pasti tidak semuanya pecinta kopi, tapi kan lumayan buat cuci mata, hahaha...
Tidak berapa lama, setelah tol di cipularang dibuat sekitar tahun 2006, yang menghubungkan jakarta bandung. Morning Glory mulai membuka cabang di KM 97. Aku sering kesitu, menikmati sejumput coffee latte disertai sarapan paginya omellete. Pelayanannya biasa saja, tapi pemandangannya di KM 97 yang mempesona. Karena menghadap taman, dan kita bisa menghirup udara segar.
Di tahun ini, setelah kembali dari Bangkok, ternyata aku menemukan lagi Morning Glory. Kali ini dia sudah buka cabang di PIM, ini berarti untuk pertama kalinya Morning Glory buka cabang di luar Bandung. Sebelumnya dia sudah ada di ruko setrasari, Bandung dekat dengan Universitas Maranatha begitu keluar gate Pasteur. Dan satu lagi seperti cerita saya sebelumnya ada di Setiabudi, tapi sayangnya sudah ditutup untuk cabang sini Display kedai kopi Morning Glory kini sudah seperti cafe, terlihat trendy dan keren. Karena belakangan ini aku mulai menggemari kopi, awal aku ke Morning Glory PIM kuajukan pertanyaan mengenai jenis kopi apa yang dipakai disana. Ternyata mereka menggunakan kopi asal pengalengan, Jawa Barat. Pengalengan yang notebene penghasil susu berkualitas, ternyata mempunyai kopi berkualitas juga. Ini dibuktikan dengan rasa kopinya yang menurutku mid taste, karena rasa asam dan pahit nya tidak terlalu dalam. Sehingga bisa dinikmati semua orang.
Selain itu kalau kita duduk dikursi Morning Glory coffee di PIM, kita akan berhadapan dengan toko roti Tous les jours, dimana banyak pria dan wanita yang tampilannya oke punya duduk disana. Dan so pasti tidak semuanya pecinta kopi, tapi kan lumayan buat cuci mata, hahaha...
No comments:
Post a Comment