Suasana penerimaan siswa baru hari kesatu di SMU 87
jakarta selatan berlangsung semarak. Seluruh siswa siswi baru diorientasi
seperti babu. Dandanan rambut siswi-siswinya harus dikepang dua, untuk
siswa-siswanya rambut wajib botak pelontos, kalau enggak mau, para senior siap
menjotos. Nama masing-masing siswa
siswi yang terbuat dari kardus bekas indomie ukuran plat mobil dan di balut
tali rafia, harus mereka kenakan selama seminggu ini, entah apa tujuannya, dari
sisi positifnya mungkin agar saling kenal antara sesama temannya, sementara
dari sisi negatifnya ya siswa siswi baru ini diperlakukan seperti kendaraan
roda tiga alias bajaj.
Waktu pukul 12 waktunya istirahat makan siang.
Beberapa siswa baru bergegas menuju toilet dekat mushola. Mereka tidak sadar
kalau ada seorang senior yang sengaja menunggu didepan pintu. Senior itu
memalak siswa baru satu persatu. “Oy botak-botak anak baru!, bagi gw seribu
sebelum elo elo ke toilet ye”, ujarnya dengan menghardik. Mau tak mau para
siswa baru yang ketakutan itu sebelum ke toilet memberi uang seribu, mereka
antri seperti membeli karcis kereta api, tapi diantara gerombolan siswa itu ada
satu orang yang tidak membayar, dia yang bernama Badu.
Begitu giliran Badu tiba, bukannya membayar uang seribu malah Badu berujar, “beres dari toilet ya bang”. Senior pun mengiyakannya tanpa menghafal muka, karena masih banyak kepala pelontos lainnya mengantri dibelakang Badu. Badu berhasil melewati tahap satu, disegerakannya menuju toilet, dan melepas kebelet pipis yang melanda.
Begitu giliran Badu tiba, bukannya membayar uang seribu malah Badu berujar, “beres dari toilet ya bang”. Senior pun mengiyakannya tanpa menghafal muka, karena masih banyak kepala pelontos lainnya mengantri dibelakang Badu. Badu berhasil melewati tahap satu, disegerakannya menuju toilet, dan melepas kebelet pipis yang melanda.
Badu pintar, setelah beres dari toilet dia keluar
dengan santai. Senior itu pun masih ingat masih ada satu orang yang belum
memberikan uang seribu. Dia bertanya lagi satu persatu. “Tadi udah bayar belum
lu?”, begitu ujarnya setiap ketemu siswa yang beres dari toilet satu persatu.
Hingga giliran Badu, Badu berujar, “Udah bang”. Sampai akhirnya semua siswa
keluar, senior itu masih geleng-geleng karena lupa siapa siswa yang belum
membayar.
Note :
Mangkanya jadi senior harus pintar menghafal muka yah
biar tidak ditipu sama si Badu, hihihi..
No comments:
Post a Comment