Sunday, November 30, 2014

Waktu

Waktu itu berlalu bulan demi bulan begitu terasa. Sempat beberapa minggu lalu terasa sesak didada, berharap kucuran dana dari Sang Pencipta jatuh kebumi begitu saja.

Sempat kuragu apa semua ini akan berlalu. Tiupan topan sangat kencang melahap seluruh lapisan kulitku yang berwarna coklat. Panas matahari menyengat lapisan luar bulu romaku. Membuatku semakin hitam kelam dan jatuh kedalam larutan kehidupan yang bernama larangan.

Aku mau pergi, pergi jauh kelangit ketujuh. Berharap akhir sebuah kata surga.

Tapi jalan itu masih panjang. Bulan demi bulan berganti menjadi minggu demi minggu, hari demi hari. Sesak sesak harus dilalui, dengan senyuman lantang, suara teriak, wajah berontak.

Terdiam ku duduk sesaat. Ditelinga kiriku aku mendengar suara berujar "Ayo semangat kawan. Apapun yang menerpamu, aku akan selalu disisimu". Sementara ditelinga kananku terdengar "Sudah berakhir kawan, cepat hampiriku".

Kuharap tiada suara-suara tersebut menganggu. Fana,.. hilang... 

No comments: