Friday, December 21, 2012

Atap Merah

Hujan berjalan menusuk bergerilya
Menapaki satu persatu pundak berwarna merah
Jumlahnya tidak satu, tapi beribu

Langkah kecil pertama-tama
Angin melambai pelan
Melaju pelan perlahan, lalu bergerak berontak makin menghentak

Air yang sedang melangkah kecil mulai berlimpah ruah karena angin

"Tahan!", ujar salah satu pundak merah

Bergeming mereka menghadapi angin dan hujan
Tak tampak sedikit pun guratan rasa gusar

Reda.. Akhirnya...

Gerombolan pundak merah yang berbentuk atap sebuah rumah sanggup melindungi yang lemah dibawah

Sunday, November 25, 2012

Lose it

~As the time goes by, we are getting notified of what went change and what still remain, and yet we keep ignore it~.

September, Oktober dan kini November.

Para pemuja dunia semakin terpaut jauh meninggalkan perahu. Abandon the ship. Terjun melaut, tanpa baju, hanya bermodal niat dan akal lalu. Berenang renang, tanpa permanent kan tuju.

Satu tempat dikunjungi. Pulau rotan. Berbagai jenis pohon rotan berada disana. Tidak tampak manusia disekelilingnya.

Kosong. Sementara.

Lalu, laju kaki menuju pulau tetangga. Didapatkannya sebuah dermaga. Hanya berisi tambak, kolam dan  tembok dinding pagar yang terbuat dari kayu rotan yang menghalangi pemandangan. Kemana para ikan?,

Sepi.

Pemuja dunia menuju tempat lainnya, terus berenang tanpa arah tertentu. Mencoba mengetahui ada apa di balik rahasia Kosong dan Sepi.

Pemangku dunia sering melihat tingkah laku mereka. Pemuja dunia tidak sadar, di balik pulau rotan, ada berbagai manusia hidup didalam akarnya. Di pulau tetangga, terdapat beribu ikan yang bersembunyi dibalik telaga.

Sadar secara tidak sadar. Pemuja dunia hanya melihat apa yang ingin mereka lihat.

Sepi, kosong.




Tuesday, August 21, 2012

Agustus berlari

Meteor-meteor itu datang berlalu lalang
Satu persatu persneling dan alat peraga dibadanku kulepaskan
Ku tak sanggup memikulnya didadaku

Berat rasanya untuk maju
Apalagi meteor itu menubruk tepat diatas dahi
Membuat kepala ini melayang-melayang layu menuju haru

Sempat sesekali pemandangan lain memincutku
Sempat pula kuberdiam seribu satu mulut terbelenggu

6 bulan sudah
Tak boleh ada gundah
Agustus sudah berlari maju
Ini tanggal 21 kawan

Tak ada kata menyerah
Aku mau

Kamu...


Thursday, July 05, 2012

On the right track

Right track is heading in front of me, 
I should not be worried, 

Live my life 

I drive, 

Over speed


Tuesday, June 26, 2012

Review liburan di Minggu 4 bulan Juni : Todays Koffie

Cihuy... last weekend di bulan Juni boooo'... sesuai rencana di hari jum'at kemaren yaitu mengunjungi Todays Koffie, akhirnya rencana itu tercapai. Diriku memesan original cafe latte yang dingin, racikannya si rangga, barista di todays koffie. Biasanya sih aku dilayani oleh Andi, salah satu barista yang sayangnya pada saat itu tidak datang dikarenakan mudik mengunjungi ayah nya yang sedang sakit di brebes.

Sambil meminum kopi, acara dilanjutkan dengan agenda pertemuan bersama pemilik todays koffie yang bernama Ario. Saat itu ia juga mengajak teman-temannya dari MM UI jakarta untuk mengunjungi kedai kopi miliknya yang berujung dengan ramainya suasana cafe. Maklum kapasitas tempat duduk kan cuma 4 meja ajah, hehe

Hal yang tidak terduga di keesokan harinya, pada hari minggu malah diriku turut ayah kekota *eh itumah lagu yah, hihi. Yang bener adalah aku ke jakarta, mengunjungi salah satu mall ternama, apalagi kalo bukan citossss.... Biasa, ngecengin satpam sama cleaning service, hihihihih

Oke deh.. Sekalian cerita singkat liburan di bulan Juni, *eh mustinya demikian, bukan sekalian, wkwkwkwk*... see... you next time di #G30HM writing challenge selanjutnya...  

Friday, June 22, 2012

Plan liburan Minggu 4 di bulan Juni : Todays Koffie

Wew, sudah tanggal 22 Juni 2012 euy... saatnya bikin planning liburan untuk weekend ini. Gw punya tempat nongkrong baru nih, yaitu todays koffiee, letaknya di jalan dago no.374 dekat dengan hotel sheraton. Seberangnya thai palace. Lihat gambar diatas. Tempatnya berkonsep country, design batu bata expose, lampu kuning dan musik cozy

Kegiatan yang akan dilakukan disana, order coffee latte original yang disajikan dalam gelas menyerupai toples sambil baca koran tribun bandung... Sensasinyaaa?, Bikin segeeer dan semriwing klo minum nya siang hariii... maaaknyoooooosss, hihihi

Foto diambil dari twitter nya @todaySkoffie

Tuesday, June 19, 2012

Review liburan di Minggu 3 bulan Juni : Alun-alun batal

Haduh haduuuh.. rencana tadinya mau ke Alun-alun loh weekend lalu, eh malah ke PVJ jadinya, hihihi... Niatnya pas sore hari emang mau ke alun-alun, tapi kenyataannya cuma menjemput teman di dekat stasiun pada siang harinya. Lumayan padahal dari stasiun bandung ke jalan asia afrika, tinggal ngesot aja melalui jalan otista. Di sore harinya diriku berkunjung ke salah satu resto unik yang pemiliknya satu management dengan resto talaga dan kopi lay. Namanya adalah resto sagoo. Terletak di lantai dasar mall PVJ. Kalau resto talaga dengan makanan sunda, seperti lotek, tahu gejrot, dll, maka resto sagoo ini terkenal dengan sajian chinese food nya. Btw, tau kan resto talaga? awalnya dia buka di ciwalks, konsepnya kaki lima, banyak menaruh pajangan2 plastik dan bungkus sachet produk2 kaki lima. Nah, sagoo itu mirip designnya dengan talaga juga loh. Lihat aja tuh foto diatas, hohoo...

Yang gw tau, Resto Sagoo punya 2 cabang dibandung. Satu di jalan riau dan satu lagi di mall PVJ ini. Makanan yang dipesan hari itu adalah es kelapa jeruk yang maknyuuusss.... temanku memesan apa yah, kok lupa, hmm keasyikan memandang nenek-nenek dan kakek-kakek funky didepan sih, hihihi... Untuk rasa makanan, bisa dibilang standar sih, banyak sekali menu nasi goreng disini, diriku sudah mencoba semua jenis nasi gorengnya. But untuk tempat buat wifi and ngadem, mantep lah disini, kemaren sambil minum es kelapa, diriku menonton dari youtube video klip lipsing filmnya rhoma irama... biar tambah hausss, wkwkwkw..

Anyway, next time bakalan ke alun-alun beneran aaaaah............

Note : gambar diambil dari situs bisnis-jabar.com

Friday, June 15, 2012

Plan liburan Minggu 3 di bulan Juni : Alun-alun

Asoooy.. sudah tanggal 15 adja.. memasuki minggu ketiga bulan Juni. Planning liburan untuk weekend esok hari aku mau ke mesjid alun-alun bandung aaaah... Menikmati pertunjukan kerlap kerlip lampu kota dari lantai atas tower mesjid nya. Fyi, ada 2 tower di mesjid alun-alun ini. Untuk menuju lantai paling atas harus menggunakan lift, bayar 3000 rupiah deh yah klo gak salah. Anggap aja naik monas, tapi kali ini monas nya ada 2, dan pertunjukannya pun bukan gambir dan sekitarnya, tapi pertunjukkannya diatas tower itu nanti adalah jalan asia afrika dan sekitarnya, hehe..

Sudah lama euy enggak ke mesjid ini, dulu pas jaman kuliah S1 padahal sering banget mabit (menghabiskan malam dimesjid), apalagi ketika bulan puasa tiba. Baik itu sekedar ngabuburit ngeliat ngeliat belanjaan kaki lima di kings plaza dan jalan dalem kaum maupun sholat berjama'ah di dalam mesjid alun-alun bersama-sama jajaka bandung *duh alim nya anankto, hohoho.

Hmm.. what i will do there?, planning nya mungkin bisa pagi or malem, tergantung jadwal kencan besok dengan mojang-mojang bandung.. *kayak banyak aja, wkwkwkw... Akan ku kelilingi sebanyak 7 kali mesjid ini *emangnya umroh, heheh... lihat sana-sini, lalu diakhiri dengan kontemplasi. Alim kan?, iya doonkkkk. Menjelang bulan ramadhan tiba gitu, musti perbanyak solat dan berdoaaaa...

Nyoooosss, hahaha

Note : foto diambil dari situs raftekpro.com


Monday, June 11, 2012

Review liburan Minggu 2 di bulan Juni : Braga

Saatnya review-review hari weekend kemaren nih :).
Seperti plan awal di tanggal 8 Juni lalu, untuk weekend tanggal 9-10 Juni diriku akan mengunjungi jalan braga. Akhirnya jadi terlaksana pada tanggal 9 sore nya.

Mobil berhasil kuparkirkan di braga city walk di basement 3. Kaki kulangkahkan ke lift untuk menuju lantai atas. Pikiranku melayang mengingat iklan di hardrock fm 87.7, kalau pada tanggal tersebut, ada pameran komputer di gedung landmark yang berada disisi utara jalan braga dekat dengan rel kereta api.

Harum bau gedung tua terasa, begitu badan ini melewati jalanan berubin di jalan braga. Kusebrangi perempatan lampu merah sebelum mencapai gedung landmark, gedung bersejarahnya kota bandung yang bersatu padu dengan tempat spa yang terkenal seantero pekerja dan mahasiswa di bandung yaitu Pandora. Di gedung yang sama itu juga ada restorant Impperial, arena billiard dan juga diskotik. Jadi ini mau liat pameran komputer or dugem ya?, hahaha.

Waktu saat itu menunjukkan pukul 06:00 malam, tepat untuk mengajak perut yang keroncongan ini melahap info seputar mouse, keyboard dan teman-temannya. Tidak lupa kubeli seperangkat aksesoris komputer, seperti multi usb, flashdisk dan converter sebagai kenang-kenangan kalau aku mengunjungi pameran komputer.

Setelah puas, lalu kaki ini kulangkahkan menuju parkiran mobil untuk menuju tempat selanjutnya... tempat nongkrongnya para bidadari yang tentu saja.. rahasiaaa doooonk donk donkkk, hehehe... *padahal mah langsung balik makan malam ke resto padang, wkwkw..

Note : Foto diambil dari bandungsae.com

Sunday, June 10, 2012

Laskar sayu

Pemuda pemudi gempa gurita
Kata lidahmu selalu tampak sayu
Ada apa dengan isi kepala
Terdidik, tapi tidak terhormat

Sedih cerita di social media
Keluh kesah terucap

Menonjolkan gaya
Pesona muka

Semua itu tidak berarti
Tapi akan diingat ketika anda tua nanti
Semua tipu daya masa muda akan menjadi history

Yang akan kuingat
Dirimu ingat
Orang lain ingat

Cepatlah tobat


Saturday, June 09, 2012

Malam sabtu

~Kencana menghentikan laju mobilnya lalu membuka jendela mobil. Wanita ke enam itu mulai mendekat, wajah Kencana berubah pucat......

Kencana telah menelpon berkali-kali wanita yang ia tunggu sejak pukul 7 malam tadi. Wanita yang bernama Jeni itu sama sekali tidak mengangkat telpon dari Kencana. Padahal meja restoran klasik yang telah di booking dari jauh-jauh hari untuk makan malam romantis mereka berdua sudah siap sedia dengan aneka hidangan Eropa.

Kencana tetap tidak beranjak dari posisi duduknya sekitar 5 jam lamanya. Pikiran positif selalu ditanamkan Kencana. Meski telpon Jeni terdengar aktif diseberang sana dan diakhiri bunyi "tut.. tut.. tut.." yang berulang kali terucap, Kencana tetap tidak putus asa menelpon Jeni. "Hmm.. telponnya aktif padahal, mungkin Jeni sedang tidur", ujar Kencana dalam hati.

Sampai akhirnya Kencana mulai ragu, setelah hari Jum'at itu berganti menjadi hari Sabtu. Sudah pukul 00:30. Restoran klasik yang terletak di jl. dahana akan tutup sebentar lagi di pukul 1. Segelas wine sudah ia habiskan. Itu gelasnya yang ketujuh. Wine yang Kencana minum itu hanyalah sparkling wine, tidak memabukkan bagi Kencana yang sudah terbiasa minum vodka.

Kencana memutuskan segera pergi. Dipanggilnya pelayan resto, lalu ia keluarkan beberapa lembar uang biru dan merah untuk membayar minumannya. Setelah itu ia menuju parkiran mobil, dipacunya mobil sedan merahnya meninggalkan jl. dahana.

Kencana lalu menuju jl. cahya hanya untuk menghabiskan waktunya yang telah sia-sia.

Jl. cahya terkenal dengan para wanita malam yang berkeliaran sepanjang pinggir jalan, Kencana hanya bermaksud cuci mata karena kecewa tidak berhasil makan malam romantis dengan Jeni, wanita yang baru iya kenal seminggu lalu di sebuah pentas musik. Ketika itu Kencana berkenalan dengan Jeni, meminta nomor telponnya, lalu berencana untuk makan malam berdua minggu depannya.

Kurang lebih sudah 10 km, Kencana melintasi jl. cahya dengan pelan-pelan. Sekitar 5 wanita yang mengenakan pakaian seksi dan berpose dipinggir jalan raya itu berhasil membuat mata Kencana terlena untuk sementara. Para wanita itu wajah dan body mereka ada yang menyerupai Jupe hingga Luna Maya, tentu dengan kualitas 2 or 3 kebawah.

Sekitar 50 m didepan, pada urutan wanita malam ke enam yang akan ia jumpai di jl. cahya, firasat Kencana kali ini mengatakan kalau ia harus menyempatkan diri untuk berhenti sesaat dan mencoba bertanya. Setidaknya basa-basi dan bertanya mengenai "harga sewa", meski nantinya tidak ingin di "eksekusi".

Kencana menghentikan laju mobilnya lalu membuka jendela mobil. Wanita ke enam itu mulai mendekat, tapi wajah Kencana malah berubah pucat.

Kencana terbata-bata berbicara ke wanita tersebut "Je... je... jeni.. ?"

Note : Foto diambil dari situs bandungholics.blogspot.com


  

Friday, June 08, 2012

Plan liburan Minggu 2 di bulan Juni : Braga

Woohoo... sudah masuk minggu ke dua bulan Juni.. Weekend ini mau berwisata kedua bola mata saya ke kota tua di jalan braga aahh. Rencananya akan kuparkirkan mobilku di braga city walk, biar aman dan damai tanpa khawatir mobil lecet tersenggol pengendara motor yang lalu lalang sambil sensi dan tidak permisi. Kalau parkir dipinggiran jalan braga, takutnya kena baret euy. Nanti setelah parkir di lantai basement braga city walk, akan kulewati deretan anak tangga menuju lantai 1, berjalan kaki melewati the kiosk hingga keluar tepat di jalan braga, tepat di depan restor braga permai. Setelah itu saya akan belok kanan, celingak celinguk sana-sana dan di akhiri dengan ngopi-ngopi di braga huis.

Kali ini akan ku ajak turut serta temanku untuk bertamasya bersama yaitu rian dan ersa, apalagi kalau bukan untuk mengambil pose-pose gedung-gedung tua, para pejalan kaki dan tentu saja saya sendiri, hihii.

Note : foto di ambil dari flickr.com

Monday, June 04, 2012

Review liburan Minggu 1 di bulan Juni : Sabuga

Saatnya review...

Weekend kemarin tepat di hari sabtu tanggal 2 Juni 2012 akhirnya kusempatkan waktu liburanku untuk berlari sebanyak 10 keliling di lapangan jogging sabuga. Hatiku terbata-bata, karena yang biasanya hanya berlari sebanyak 8 keliling, malah kemarin bisa 10 keliling.. Eduuuuun... muaknyoss pisan.... Tentunya ini berkat dukungan para pelari dan pejalan kaki lainnya yang bersama-sama dengan saya melangkahkan kaki di arena jogging track sabuga. *padahal mah, siapa juga yg dukung, wong pada lari masing-masing, hihihi....

Tapi kebalikan dari hari sabtu, yaitu di hari minggu, 3 Juni 2012, diriku bukannya berolahraga, diriku malah hanya bersantai ria depan layar kaca televisi, menonton acara-acara TV berupa sinetron dan lainnya, hehhee...

But it was fun, by planning and review my 1st week holiday, time was much more memorable. I know what i did well, and i know what i did wrong. Next week it will be better. Woohoo...  

Friday, June 01, 2012

Plan liburan Minggu 1 di bulan Juni : Sabuga

Tantangan #G30HM di bulan Juni bertema liburan.. ikutan menulis nulis aah.. cihuuy..

Gak perlu jauh-jauh ah untuk minggu pertama, aku mau ke sabuga ajah untuk planning liburan di weekend pertama bulan juni inih, yaitu hari sabtu, 2 jun'12 dan minggu 3 jun'12..

Iya donk donk donk, siapa bilang liburan musti keluar kota, apalagi ke tempat wisata.. arrg itu mah basiii... Hari gini, bekerja di tempat kerja itu bahkan bisa disebut sebagai tempat liburan loh bagi orang-orang yang mencintai pekerjaannya. Seperti kata nya Rene Suhardono "my career is better then your holiday", yang diartikan sebagai ejekan untuk para pekerja kantoran yang tidak betah dengan pekerjaan mereka dan hanya mengharapkan liburan di setiap hari kerjanya. Kalo bisa buat pekerja yang dodol ini adalah liburan tiap hari kali yah. Kalo gitu yah, mbok gak usah kerja atuuuh... libur aja sono tiap hari, dari pada kerjanya complain terus ditempat kerja, hohoho...

Memang deh passion ku ini dibidang kesehatan.. Kegiatan olahraga dapat dianggap seperti makan yang tiap hari 3 kali. Untuk tempat favoritku disabuga adalah arena jogging track nya. Bsok aKu akan berlari sebanyak 10 keliling, terhitung dari jam 6:30 pagiii. Doakan kuaat yaaaaah, hohoho

Lalu ketika berlari nanti, tak lupa kulambaikan tangan dan jemariku dihadapan mereka yang berjalan kaki, lalu kan kuteriakan kata, "mas-mas dan mbak-mbak, kalau mau jalan kaki ya di mall ajaaah yaaah, ngapain di tempat jogging inih", hihihihi........

Thursday, May 31, 2012

31 May - Non smoking

Tulisan non smoking tertera diatas meja
Lalu meja mengajak bicara
"Hey kamu yang duduk!, jangan seenaknya menjentikkan penyulut api"

Hari tobacco sedunia di tanggal 31 Mei
Menyeruak di social media
Semua hanya sanggup mengiklankan kata
Tapi pada prakteknya
Meja dan tulisan non smoking lah yang berada diujung runcing teriakan stop merokok untuk para manusia..

Tuesday, May 01, 2012

Surat


Tertulis 3 kata dahsyat dalam selembar kertas seukuran pinset akan segera diberikan Kencana kepada Puspa. Mereka duduk sebangku bersebelahan, tidak terpisahkan sekat apalagi jendela.

Suasana di SMA kelas 2-5 seakan terfokus pada mereka berdua. Padahal pelajaran matematika sedang tegang-tegangnya diajarkan oleh Pak Purnama, guru matematika. Kencana duduk sebangku dengan Puspa dideretan meja kedua.

Kencana merupakan sesosok pribadi yang tidak pandai berkata ucap, ia hanya bisa menuliskannya melalui media pena, apapun itu masalahnya. Apalagi jika hal itu yang menyangkut tentang cinta, pastilah Kencana terbata-bata dalam berbicara.

Kencana sudah tidak tahan lagi. Sudah lama rasa cinta ia pendam didalam hati. Ia ingin segera mengungkapkannya secara langsung kepada Puspa, teman sebangkunya yang cantik jelita, saat ini juga. Beruntung pelajaran matematika saat itu mendukung, dimana semua siswa harus berdiam diri dan memperhatikan dengan seksama pelajaran matematika dari Pak Purnama.

3 kata dahsyat yang ditulis Kencana diselembar kertas itu bertuliskan “Aku suka kamu”. Diberikannya langsung saat itu juga kepada Puspa yang duduk disebelahnya. Seketika Puspa membaca dengan raut muka memerah merona. Hingga akhirnya Puspa tuliskan 1 kata balasan di balik selembar kertas itu dan diberikan untuk Kencana, bertuliskan kata “Ogah”.

Kencana terbata-bata begitu membaca 1 kata balasan dari Puspa. ia tidak mengira Puspa akan menolaknya begitu saja. Wajah Kencana terlihat mau pingsan, keliyengan, seperti maen kora-kora di Dufan.

Puspa menoleh kearah Kencana dengan terkejut, karena ekspresi Kencana sedih dan tidak bahagia. Dilihat tangan kanan Kencana yang masih menggenggam selembar kertas pemberian Puspa tadi. Puspa segera melihat tulisannya sendiri sembari tersenyum sipu dan tau apa yang membuatnya lucu.

Seharusnya Puspa menulis kata “Oyah” bukan “Ogah”. dia segera memperbaiki huruf “y” yang ia tulis seperti huruf “g”, agar Kencana tidak keburu pingsan.


Note :
Makanya jangan cuma percaya tulisan aja, biar gak keliyengan kayak Kencana, hihihihi  

Sunday, April 29, 2012

Tabrakan maut


Ku tancap kecepatan hingga maksimal, lihat kiri kanan tidak ada saingan. Belokan aspal jalan kulalui dengan elegan, postur badan cenderung kekanan, mirip pembalap formula one.

Aku mendekati garis finish, didepan ada belokan kekiri, aku bersiap-siap mengambil posisi, tidak disangka tidak diduga ada kendaraan lain didepan mata,  ada seorang gadis yang mengendarainya. “Gubrak”, begitulah bunyi suaranya. Tabrakan tak terhindari, roda depanku mengenai body kendaraan gadis itu. “Untung saja hanya lecet di body, bukan gadisnya”, ujarku dalam hati.

Aku segera melarikan diri tanpa permisi menuju garis finish yang memang terletak didepan rumahku. Kuparkir kendaraan, ku masuk pintu rumah untuk sembunyi dikamar. Badanku sih bisa disembunyikan, tapi yang tidak dapat disembunyikan hanya wajah pusat pasi ini.

Tidak berapa lama ada seseorang yang mengunjungi orang tua ku untuk bertamu. Mereka seperti menggerutu tentang sesuatu. Mamaku lalu memanggil namaku dengan kencang sembari berujar

“Badu.. sini kamu.. minta maaf sama dona, pemilik sepeda yang kamu tabrak itu”

Aku mulai panik, jangan-jangan itu adalah polisi

“Badu”.. kini teriakan mama ku bertambah lantang. Aku harus menjawab.

“Iya mah”, ujarku, sembari menuju kedepan rumah.

“Lain kali naik sepeda jangan kencang-kencang, nanti dijewer baru tau rasa kamu”, ujar mamaku sembari senyum-senyum malu kearah orang tua dona yang aku kira tadinya adalah polisi.

"Itu, cat putih didepan rumah di hapus, emangnya kamu mau 17 agustusan apa", tambah mamaku yang mengomentari garis finish buatanku didepan rumah.

Mau tak mau aku harus minta maaf. Aku malu menatap wajahnya, wajah si dona, tetangga yang sekaligus teman satu angkatan di SD 05, gadis bersepeda yang tadi aku tabrak dengan sepedaku.

Akhirnya kutundukkan kepalaku lalu berkata “maaf ya”

Palak


Suasana penerimaan siswa baru hari kesatu di SMU 87 jakarta selatan berlangsung semarak. Seluruh siswa siswi baru diorientasi seperti babu. Dandanan rambut siswi-siswinya harus dikepang dua, untuk siswa-siswanya rambut wajib botak pelontos, kalau enggak mau, para senior siap menjotos. Nama masing-masing siswa siswi yang terbuat dari kardus bekas indomie ukuran plat mobil dan di balut tali rafia, harus mereka kenakan selama seminggu ini, entah apa tujuannya, dari sisi positifnya mungkin agar saling kenal antara sesama temannya, sementara dari sisi negatifnya ya siswa siswi baru ini diperlakukan seperti kendaraan roda tiga alias bajaj.

Waktu pukul 12 waktunya istirahat makan siang. Beberapa siswa baru bergegas menuju toilet dekat mushola. Mereka tidak sadar kalau ada seorang senior yang sengaja menunggu didepan pintu. Senior itu memalak siswa baru satu persatu. “Oy botak-botak anak baru!, bagi gw seribu sebelum elo elo ke toilet ye”, ujarnya dengan menghardik. Mau tak mau para siswa baru yang ketakutan itu sebelum ke toilet memberi uang seribu, mereka antri seperti membeli karcis kereta api, tapi diantara gerombolan siswa itu ada satu orang yang tidak membayar, dia yang bernama Badu.

Begitu giliran Badu tiba, bukannya membayar uang seribu malah Badu berujar, “beres dari toilet ya bang”. Senior pun mengiyakannya tanpa menghafal muka, karena masih banyak kepala pelontos lainnya mengantri dibelakang Badu. Badu berhasil melewati tahap satu, disegerakannya menuju toilet, dan melepas kebelet pipis yang melanda.

Badu pintar, setelah beres dari toilet dia keluar dengan santai. Senior itu pun masih ingat masih ada satu orang yang belum memberikan uang seribu. Dia bertanya lagi satu persatu. “Tadi udah bayar belum lu?”, begitu ujarnya setiap ketemu siswa yang beres dari toilet satu persatu. Hingga giliran Badu, Badu berujar, “Udah bang”. Sampai akhirnya semua siswa keluar, senior itu masih geleng-geleng karena lupa siapa siswa yang belum membayar.

Note :
Mangkanya jadi senior harus pintar menghafal muka yah biar tidak ditipu sama si Badu, hihihi..

Friday, April 27, 2012

Nasi sudah jadi bubur


Jalan Asia Afrika depan hotel Savoy Homan sangat ramai dijejali puluhan sepeda motor dan belasan mobil yang parkir didepan kantor pikiran rakyat (Koran harian masyarakat jawa barat). Bubur pikiran rakyat yang berupa gerobak jadul itu mangkal persis didepan pintu masuk kantor pikiran rakyat.

Kencana bersama kedua temannya menikmati sensasi malam kuliner bandung diatas jam 12 malam dengan memesan bubur. Buburnya mempesona lidah pengunjung yang datang dengan kehangatan dan kelembutan berasnya. Mereka bertiga duduk beralaskan dinding pendek yang terbuat dari batu bata, yaitu pembatas pagar, dibelakangnya berjejer pot bunga, penghias kantor pikiran rakyat.

Mereka bertiga berencana melakukan atraksi setelah makan bubur nanti. Yaitu bernyanyi-nyanyi dengan nada falseto (nada acak adut maksudnya –red) di tempat karaoke bernama Vegas di jalan sukajadi.

Kencana diberitahu rekan kerjanya tadi pagi, kalau nanti dia akan ditemani bidadari ketika bernyanyi di Vegas. Itulah yang membuat Kencana dan temannya merasa dikompori dan berapi-api ingin segera pergi ke tempat karaoke ini. Tambahan penjelasan rekan kerja nya, Vegas terkenal dengan fasilitas karaoke serupa dengan nav dan inul vista. Tetapi lebih high class, karena sofa nya tebal dan didesign seperti singgasana untuk ratu dan raja. Selain itu, pengunjung bisa ditemani lady escort (cewek-cewek seksi seperti bidadari) ketika bernyanyi nanti.

Jadiah mereka bertiga buru-buru membereskan menu makan bubur masing-masing. bersegeralah mereka meluncur menuju jalan sukajadi, menggunakan taksi, mengebut kencang tidak permisi.

Sesampainya mereka di Vegas ,kepala ketiga pria ini benar-benar terkompori, panas, ingin segera meledak saat itu juga. Betapa tidak, bayangan dikepala mengenai bidadari diceritakan sedari pagi kini harus melayang pergi karena bangunan Vegas sedang direnovasi.

Bye bye bidadari, hihihi…  

Ketinggalan


Labib pamitan kepada kedua orang tuanya menuju SMP 5 di ciputat, tangerang. Di cium kedua telapak tangan mama papa, sembari mengucapkan “pergi dulu ya”.

Setelah berjalan sejauh 10 m dari depan rumah menuju jalan raya, dia menaiki angkot merah 05 yang akan membawanya menuju SMP 5.

Saat itu masih menunjukkan pukul 06:25 pagi. Hanya 15 menit saja Labib sudah sampai di sekolahnya. Tepat jam 06:40, Labib turun dari angkot, dia segera menusuri anak tangga menuju lantai 3 ruang belajarnya yaitu kelas III-1. Labib menyapa beberapa temannya yang rupanya sedang sibuk mengerjakan soal matematika. Dengan santai Labib berjalan menuju tempat duduk di pojok belakang. Labib sudah mengerjakan PR matematikanya itu semalam. Dibukanya tas punggung ber merk alpina kesayangannya itu. “Eh”, ujarnya dengan khawatir. Labib bolak balik membuka susunan buku didalam tasnya, Ia tidak menemukan buku lembar kerja siswa (LKS) matematika yang semestinya dia bawa.

Labib terlihat panic, PR matematika itu memang harus dikerjakan di LKS, tidak boleh dibuku ataupun diselembar kertas. Guru matematika, yaitu Pak Dibyo akan menghukum siswa yang tidak mengerjakan PR dengan menyuruhnya membersihkan papan tulis selama 3 hari. Labib tidak mau itu terjadi

Labib mengambil langkah jitu, disandangnya kembali tas alpina kepunggung, turun kelantai satu, lalu memanggil mamang ojeg didepan pintu masuk sekolah SMP 5. Labib segera menuju rumahnya kembali bersama mamang ojeg. Begitu sampai rumah, menyapa ibu sebentar, ia langsung menuju kamarnya. Tas nya ia istirahatkan diatas bangku belajar. Labib mencari buku LKS yang akhirnya berhasil ia temukan bukan dimeja belajar, tetapi dibawah bantal kasur. “Pantas saja gak aku bawa kesekolah, gara-gara semalem ngerjain tugas di kasur nih jadi kelupaan LKS ku”, ujarnya sambil sewot dan ngedumel.

Mama Labib, yang memperhatikan gerak-gerik anaknya menyuruh Labib segera berangkat lagi kesekolah agar tidak telat. Ditambahkannya uang saku Labib oleh mamanya untuk mamang ojeg yang sengaja menunggu didepan pintu rumah Labib. Labib pun langsung pamit sambil menggenggam LKS nya di tangan.

Perjalanan hanya 5-10 menit saja dengan menggunakan ojeg. Labib sudah tiba disekolahnya tepat pukul 07:00, ditandai dengan bunyi lonceng sekolah. Labib pun akhirnya sampai kembali didalam kelasnya dengan tenang karena kini tidak perlu khawatir dengan guru matematikanya yang galak.

Matematika itu pelajaran kedua hari ini, yaitu pukul 09:00 pagi. Pelajaran pertama pukul 07:00 pagi adalah bahasa Indonesia. Muka Labib terlihat panik kembali. Kali ini bukan karena PR matematika. Tapi tas alpina kesayangan Labib yang berisikan semua buku-buku pelajaran hari ini, termasuk buku bahasa Indonesia, kini tertinggal dirumah.  

Wednesday, April 25, 2012

Picing


Ubin-ubin lantai keramik yang menggantikan fungsi aspal di jalan braga; jalur wisata kota tua arsitektur belanda di bandung, mulai pecah kotak demi kotak karena derasnya hujan di wilayah kota.

Kencana melanjutkan tempat spend time selanjutnya di jalan braga. Dia menuju braga huis, tempat favorit menghabiskan malam-malam dingin dengan membeli secangkir kopi Aceh gayo yang disajikan dalam gelas french press.

Malam ini ia tidak sendiri, datang bersama temannya yang bernama Randi; TKI dari Arab Saudi yang kebetulan sedang libur dan ingin spend time juga di bandung.

Braga huis, berdesign interior bata-bata putih dan berlangit tinggi joglo. Tempat duduknya ada yang berupa sofa dan ada juga berupa kayu yang terbuat dari pohon meranti. Di dindingnya terdapat berbagai macam figura foto unik yang yang merajuk quote dari penyanyi terkenal masa lalu, seperti John Lennon dan Bob Marley. Susunan lampu-lampu kecil bersinar kuning menerangi beberapa sudut, memberikan kesan tempo dulu sekali dalam café ini.   

Kencana dan Randi memilih duduk di sofa pojok kiri yang terlihat dari pintu masuk; dekat dengan meja bar dan receptionist yang dibelakangnya terdapat susunan bir dan gelas penyajian kopi. Mereka saat itu berbicara tentang wanita, topik yang tidak pernah ada habisnya dikalangan pria. Di pesannya french toast sebagai pelipur lidah dan perut.

Diseberang mereka terdapat beberapa meja. 2 meja diisi pasangan belanda tua yang senang minum bir Carlsberg dan 1 meja berkursi sofa diisi oleh gerombolan pegawai swasta sebuah bank. Terlihat dari pakaian mereka yang menggunakan blazer hitam dan kemeja. Gerombolan itu terdiri dari 4 pria dan 5 wanita.

Tatapan salah satu wanita mengarah persis kedepan Kencana dan Randi. Beberapa kali wanita itu memicingkan mata, seolah memberikan tanda kedip mata sebelah, yang menunjukkan kesan menggoda pria. Kencana memprediksi, wanita itu salah satu dari wanita yang tidak mempunyai pasangan. Randi mengangguk-angguk saja sebagai tanda setuju.

Obrolan bersama Randi seketika berubah tentang wanita tanpa nama yang memicingkan mata tadi. Segala macam dipikirkan mengenai bagaimana caranya untuk mengenal wanita itu, mulai dari membelikan minum, berkenalan melalui waiter, hingga mendeteksi nama menggunakan zona wifi. Sayang semua ide tidak ada yang dieksekusi hingga waktu menunjukkan jam 1 pagi.

Braga huis mulai undur diri. Para tamu diusir sopan perlahan dengan menggunakan bill yang ditagih ke masing-masing meja.
Wanita tadi itu masih menyimpan tanda tanya bagi Kencana dan Randi.
Kenapa wanita tadi memicingkan mata?.

Tidak sengaja Kencana dan Randi keluar pintu braga huis dalam yang waktu bersamaan dengan para pegawai bank, termasuk wanita yang memicingkan mata tadi. Di palingkan muka Kencana tepat diwajah wanita itu, Kali ini jaraknya sangat dekat hanya beberapa centi, tidak seperti sebelumnya yang jauh sekali. Betapa kagetnya Kencana begitu melihat sepasang mata wanita itu tidak serupa satu sama lainnya. Satu agak picing, yang membuatnya seakan-akan mengedipkan sebelah mata dan satu lagi matanya normal-normal saja.

Beruntung rencana berkenalan tidak sempat dieksekusi, kalau tidak, tentu Kencana dan Randi akan kecewa karena terlalu ge-er memahami wanita tadi.

Note :
Tips untuk pria
1.    Jangan gampang ge-er
2.    Lihatlah wanita dari jarak dekat, wkwkwk… 

Putaran ke-8


“Ayo cepat.. cepat..”, ujar pelatih lari Kencana dengan kerasnya menggunakan toa.
“Kencana.. kencana… kamu ganteeng deh”, diimbangi teriakan puluhan wanita yang berada dipinggiran lintasan atletik olimpiade untuk menyemangati Kencana.

Peserta lain berada didepan Kencana. Kencana ingin menjadi juara olimpiade hari ini, dia tidak mau menunggu hari esok untuk menjadi juara.

Kencana lalu melaju, lari mendayu-dayu sekuat tenaga. Kakinya sudah mengeras, otot-otot seperti mau mengelupas. Ini putaran terakhir bagi nya dihitungan ke-8 dalam perlombaan lari olimpiade tingkat dunia. Dia tidak mau melewatkan kesempatan terakhir, dilibaslah semua deretan peserta lain hanya dalam beberapa detik saja.

Akhirnya garis finish tercapai, teriakan puluhan wanita dan pelatih lari yang sejak putaran 1 hingga putaran 8 menyemangati Kencana mulai berhenti begitu Kencana menghentikan lari dan berjalan kaki.

Para peserta lain yang notabene terdiri dari anak-anak, dewasa hingga orang tua adalah saingannya Kencana. Di lintasan terluar terdiri dari kakek-kakek tua yang jalan kaki tergopoh-gopoh, malah ada yang memakai bantuan tongkat penyangga untuk berjalan. Di lintasan terdalam dihuni oleh para pemuda pemudi yang berlari-lari kecil sembari mengenakan earphone music ditelinga kiri dan kanan mereka. Muda mudi ini bergaya modis, celingak celinguk kepala memperhatikan sekelilingnya kalau-kalau ada yang menarik bagi indera mata dan nafsu birahi. Di lintasan tengah, banyak anak-anak yang didampingi orang tua nya bersenda gurau sembari berlari.

Ya, ini adalah putaran terakhir ke-8 nya di lapangan sabuga. Teriakan para wanita dan suasana olimpiade itu hanya ilusi yang diciptakan di dalam otak Kencana.

Monday, April 23, 2012

Spend time


Spend time

Kencana menghisap sebatang rokok tipis berlogo avolution hingga menohok kedalam kerongkongan. “uhuk.. uhuk..arrg…”, di keluarkannya rasa batuk yang gatal itu dari tenggorokan.

Ia masih duduk disana termenung untuk sekian menit selanjutnya. Posisinya menghadap ke jalan merdeka; starbucks coffee, deretan meja terluar smoking area, beratapkan payung canopy. 1 meja terdiri dari bangku berjumlah 3 buah. Ia memilih duduk di bangku tengah,
Dimejanya terdapat majalah tempo terbitan terbaru minggu pertama bulan April, sebungkus rokok avolution dan kopi Americano ukuran tall yang dicampur 3 sachet gula untuk memaniskan rasa asam kopi robusta. Satu batang rokok yang membuatnya terbatuk tadi masih ia genggam; ukuran batangnya tinggal setengah.

Halaman cover majalah tempo itu masih tetap berada diposisinya, covernya berjudul “Tangan Jakarta di Serambi Mekah”. Asap nikotin masih mengepul-ngepul dari tenggorokan dan hidung Kencana. Tidak mau Kencana menyentuh majalah tempo sebelum rokok digenggamannya habis. Pikirannya masih melaju melawan arah jarum jam. Tatapannya masih kedepan melihat lalu lalang kendaran roda dua dan empat yang melaju tanpa kenal waktu. Di ingat-ingatnya kegagalan yang melanda siang hari tadi mengenai bisnis nya tidak berjalan kemana-mana,

“Fiuuuh..”, dihembuskan asap rokok untuk kesekian kalinya…   

Jalan merdeka pukul 5 sore itu padat. Bandung Indah Plaza sebagai pintu gerbang jalan merdeka menjadi saksi bisu puluhan pejalan kaki dan penghuni angkot. Tempat pemberhentian sementara beratus-ratus muda-mudi yang turun dari segala penjuru kota bandung dan kabupatennya.

Tepat disebelah meja Kencana, datanglah dua orang wanita yang bersegera duduk. Satu bule dan satunya pribumi, mereka berdua menggenggam minuman anti kopi. Berbicara dalam bahasa inggris yang terbata-bata. Kencana menguping sembari berpura-pura memperhatikan kendaraan dan pejalan kaki yang lalu lalang.

Wanita bule itu tinggi, berwajah standar, berambut pendek pirang, bukanlah tipe Kencana yang sedari dulu hanya menyukai perawakan sunda.

Satunya wanita pribumi, berambut hitam panjang yang dikuncir kebelakang, dan yang paling berkesan adalah wajahnya yang kesundaan; kulit kuning langsat, hidung mancung, bola mata hitam dan berbibir tebal merah merona.  

“Geulis pisan, mojang bandung nih pasti….”, lanjut Kencana dalam hati. Pikirannya kali ini tidak lagi gundah, otaknya mulai bergerilya memikirkan bagaimana caranya berkenalan dengan wanita berwajah sunda itu. Dilupakannya urusan bisnis untuk sementara waktu.

Sampai akhirnya kesempatan itu tiba. Wanita bule pergi, meninggalkan wanita sunda seorang diri. Kencana masih ragu, apakah maju atau tidak maju..Jarak Kencana dengan wanita yang hanya 1 meter saja itu terasa makin jauh. 1 meter terasa 1 kilometer, 1 detik terasa 1 jam. Tik tok tik tok waktu berganti detik menanti keputusan Kencana. Sembari menata resleting celana jeans dan merapikan kerah polo shirt warna hitamnya, Kencana lalu memutuskan untuk maju. Dia tidak mau melewatkan kesempatan didepan mata. “Saya pasti bisa”, ujarnya dalam hati.

Kencana segera mematikan puntung rokoknya, bangun dari kursi dan berpindah posisi menuju meja sebelah. “Hey mbak, bisa saya bergabung satu meja?”. Ujar Kencana dengan senyum sumringah di pipi.

“Boleh, silahkan.. santai saja”, wanita sunda itu menjawab dengan lemah lembut sembari membuka telapak tangan kiri, sebagai tanda mempersilahkan untuk duduk.
Kencana melihat sekelibat di tangan kiri wanita itu kalau ada cincin yang tertampang di jari manis kirinya. Mata cincinnya menyerupai diamond berwarna hitam, dikelilingi warna keemasan, pertanda itu terbuat dari emas.

“Ah, bukan cincin tunangan”, “Tapi itu bisa juga dianggap sebagai pertanda tunangan”. Kencana menghiraukan pikiran yang rumit dikepalanya itu. Ia segera menanyakan nama sembari menjulurkan tangan kanan, “Perkenalkan saya Kencana, nama kamu siapa?”

“Nama saya Diana”

“Tadi temannya bule yah?”

“Iya, bule jerman”

“Kamu kuliah atau kerja”

“Kuliah”

“Kuliah dimana?”

“UPI”

“Jurusan apa?”

“Sastra jerman”

Berondongan pertanyaan berderet diajukan Kencana. Iya tidak sadar sudah 5 menit berlalu tanpa pertanyaaan balik dari Diana.

Kencana mulai ragu melanjutkan obrolan karena pertanyaan hanya bertepuk sebelah tangan. Dia sebenarnya tahu kalau ini adalah pertanda bagi dia untuk mengambil langkah seribu dari meja itu. Tapi rasa penasaran tetap melanda, “daripada memikirkan bisnis, lebih baik dia memancing lagi kata-kata dari Diana”, lanjutnya dalam hati.

“Kapan kamu wisuda”

“Tahun depan mungkin”

“Terus..

“Terus..

Pertanyaan sesi kedua tetap tidak berbalas. Kali ini Kencana pikirannya tambah ruwet saja. Bisnis dan wanita menjadi dua cabang yang tidak ada ujungnya.

“Oke deh, saya permisi dulu yah”, Ujar Kencana sebagai pertanda kegagalan dia kedua kalinya, setelah bisnis, kali ini adalah wanita. Kencana melangkah pergi meninggalkan meja menuju tempat spend time selanjutnya.


Note :
Kisah ini terinspirasi dari kejadian nyata yang berulang-ulang kali melanda para pemuda-pemudi Indonesia yang adrenalinnya masih tinggi dan tidak memperhatikan tanda-tanda didepan mata.

Tips buat cowok:
1.    Berkenalan lah dengan wanita yang tidak menggunakan cincin di jari manis, berlaku untuk tangan kiri dan tangan kanan.
2.    Sudah tau pertanyaannya bertepuk sebelah tangan, ngapain di lanjutkan?, wkwkwkwkw…

Tips buat cewek:
1.    Kalau kamu pengen dideketin oleh cowok, jangan menggunakan cincin dijari manis mu yah, berlaku untuk tangan kiri dan tangan kanan.
2.    Sudah tau bertunangan, ngapain mempersilahkan cowok untuk duduk bersebelahan?, kacaauu woooo……………

Handuk basah


“hihihihi..”, tertawa cekikik si badu, sembari menyembunyikan raut mukanya kearah lain dari seorang pemuda pemula.

Pagi itu seperti biasa badu melakukan gerakan angkat beban di lokasi fitness kesayangannya di hotel jayakarta. Sudah 2 bulan terakhir berat badan badu turun 8 kilogram. Ini berkat kegiatan barunya setiap pagi di klub arena, tempat fitness dan olahraga di hotel jayakarta.

Suasana klub arena masih sepi. Hanya ada 3 orang disana, termasuk badu. Setiap kali latihan badu membawa sebuah handuk kecil, yang akan dia usap kedahi, leher, ketek hingga dada untuk meresap keringat yang melanda. Latihan dada dan bisep sudah dilakukan, badu sudah keletihan. Diletakannya handuk kecil yang kini telah basah di alat bench press (alat untuk latihan dada).

Datang seorang pemuda pemula, dia hanya bermodalkan kaos oblong berlagak model l-men, tidak membawa handuk kecil, tapi bertampang sok belagu. Badu yang sedang istirahat melihat pemuda itu, ia langsung melengos kearah televisi yang terpampang diruang tengah sembari ngedumel dalam hati dan bersuara kecil “sok sekali tuh anak”.

Pemuda pemula itu memulai latihan dengan pemanasan yang basi. Kepala digoyang atas bawah, goyang pinggang kanan kiri hingga di akhiri sit up. Ketika hendak memulai sit up, pemuda itu clingak clinguk kanan kiri, tampaknya ia mencari sesuatu. Handuk basah nya badu rupanya menjadi incaran, Badu melihat itu, terheran dan memilih berdiam diri dan tidak diambil hati,” toh mungkin untuk membersihkan sesuatu”, ujar badu dalam hati. Di ambilnya handuk oleh pemuda pemula itu, lalu ia mengusapkannya tepat kemukanya.

Ekspresi pemuda pemula mulai ternganga, hidungnya mulai dipicingkan karena merasakan bau yang sangat bau dan tidak biasa di rasa. Pemuda itu seperti mau muntah, sampai akhirnya badu tidak tega dengan segera menghampiri pemuda itu dan berkata

“mas ini handuk saya”

Saturday, April 21, 2012

Double ganda

Diskusi dua anak SD yang bertetanggaan di RT 05

Jajang : Jokoo jokoooo, ayo maen bulutangkis nyok.. (jajang memanggil joko di depan rumahnya)
Joko : (Joko keluar dari pintu dan menyahut) Ayoook.. maen berapaan nih
Jajang : Double ganda aja nyok sama heru dan sigit...
Joko : Double ganda yah? ayuukks.....

*didengar oleh ibu nya Joko yang membayangkan double ganda itu berarti pertandingan 4 lawan 4 dalam satu lapangan bulutangkis

Friday, April 20, 2012

Request lagunya Tompi yang berjudul setia

Di sebuah cafe tahun 2006, ada pengunjung yang merequest lagu ke penyanyi band cafe

Penyanyi : Oke mas dan mbak sekian lagu pertama dari kami, silahkan menikmati makanan dan minuman yang tersedia, sambil makan anda pun bisa merequest lagu apa saja sama kami..

Pengunjung : Mas.. mas.. request lagu donk

Penyanyi : Boleh mas, mau lagu apa mas?..

Pengunjung : Itu mas yang judulnya "setia", penyanyinya bernama tompi mas

Penyanyi : Oh ada yah yang judulnya "setia", kami taunya yang berjudul "sedari dulu" mas (sambil berdiskusi ke personel band yang lain)

Pengunjung : Ah masak gak tau.. itu tuh band nya bernama jikustik, si Tompi jikustik, masak gak tau sih! (sambil berbangga diri merasa dia lebih jago lagu-lagu indonesia dibandingkan penyanyi band cafe itu)

Pengunjung : Eh.. 

Penyanyi : Ponky yah mas maksudnya.. -_- ....

Pengunjung : Eh iya yah.. (muka memerah menahan malu)

Didengar oleh puluhan pengunjung cafe yang merasa pengunjung yang merequest lagu itu tidak bisa membedakan mana huruf T dan M pada ponky dan tompi...

Tuesday, April 17, 2012

Toilet PVJ

*Toilet PVJ lantai dasar

T : Hey kamu..
K : Hey juga...
T : Tambah ganteng aja siiiiih..
K : Enggak ah, biasa aja tuh...
T : Duh mukaku makin kinclong lohh..
K : Ah biasa aja kali....
T : Ya udah ya, aku pipis dulu.. bentar lagi aku balik cuti tangan.. | dadaaah....
K : -_- , kalo bisa jangan balik lagi ya.. !!!...

Pembicaraan antara T (tamu toilet) yang narsis dan tidak mau disadarkan oleh K (kaca) 

Monday, April 16, 2012

LAPI versi sunda

Di resto domino, cecep, marina dan amay sedang duduk bersama menunggu pesanan pizza datang.
Cecep yang asli sunda pisan, berbicara bisik-bisik kepada Marina, bercerita tentang Amay yang merupakan karyawan LAPI. Lalu setelah itu Cecep menuju counter pizza meninggalkan Amay dan Marina untuk ngobrol berdua

Marina : Jadi amay kerja di LAPI yah?
           *huruf P di eja menyerupai huruf V
Amay : Iyaa...
Marina : Bisa nitip baju gak ya?
Amay : ehhmm.. boleh...
           *mulai mempertanyakan dalam hati kenapa kok nitip baju
Marina : LAPI yang dimana yah, jalan imam bonjol kan?
Amay : Emang ada banyak cabang yah?
Marina : Eh ini bukannya LAPI toko baju anak?
Amay : bukan..  ini LAPI nya ITB -_- !!!...........
Marina : eh... maaap.... *sambil cengengesan menahan rasa malu
Marina : Cecepppp... gara-gara salah eja elooo niiih, huruf P jadi keganti V...
Cecep : *melihat dari kejauhan dan bingung sendiri ada apa antara Amay dan Marina

LAPI : Lembaga Afiliasi Penelitian Industri - Institut Teknologi Bandung (ITB)
LAVIE : Lavie baby house, menjual segala macam jenis pakaian bayi dan anak, tokonya terletak di jalan imam bonjol no.9, belakang RS Borromeus

Sunday, April 15, 2012

Label

Zara itu merk baju
Hush puppies merk dompet dan sepatu
Kalau mau kenalan sama gadis itu
Gih sana, jangan malu-malu

Cipaganti, travel ternama di kota kembang
Melayani jasa transport hingga kota subang
Kalau memang belum siap uang
Untuk apa melamar gadis orang

Dasar cupu, nikah pake duit bapakmu aja belagu, *ini sindirian frontal... buat anda-anda yang menikah tapi dimodalin ortu, hihihii

Wednesday, April 11, 2012

Kuliner bandung

Kopi robusta merk aroma enak rasanya
Mie akung adanya di buah batu
Hidung mancung siapa punya?
Siapa lagi kalau bukan kamu yang memakai baju biru

Bubur ayam enak itu bubur pelana
Di jalan burangrang ada baragor riri
Lesung pipit siapa yang punya?
Siapa lagi kalau bukan kamu si pramugari

Tuesday, April 10, 2012

Pramugari

Mendayung kapal ke tengah laut
Melempar jangkar dekat pantai
Gadis manis sepertimu gak boleh cemberut
Yuk tunjukkan gigi dan lekukan pipi

Pesawat terbang menuju bali
Bandara ngurah rai tempat mendarat
Hey kamu si pramugari
Bolehkan hatiku turut mendekat

Monday, April 09, 2012

Menggoda

Beli baju di pasar baru
Borong sepuluh kaos dapat bonus satu
Bolehkah aku tau namamu?
Wahai gadis berselendang biru

Jalan kaki ke ciwastra
Jauhnya tidak terasa
Wajahmu begitu menggoda
Bagai sinar matahari pagi yang merona

Bijaksana

Tissue basah tissue kering
Dua-dua nya berhadiah
Berbuat baiklah sering-sering
Agar mendapat banyak fidyah

Jalan-jalan ke bandung indah plaza
Banyak sekali mojang dan jajaka
Setiap hari senin kamis berpuasa
Pasti sehat dan bijaksana

Saturday, April 07, 2012

Kaca mata

Pakai, nanti perbesar,

Masalah diujung mata
Selesaikan sekarang juga

Pakai, nanti perkecil

Masalah diujung tanduk
Tak perlu kau ungkit hari ini
Siapkan strategi agar bisa dilalui nanti

Pakai, nanti menghitam

Sinar terik mengkilau
Tidak perlu kau hadapi sendiri

Cukup

Sekarang kenakan kacamata mu
Pilih jenis yang kau mau

Tinggalkan

Tulisan itu muncul lagi
Berulang kali dalam sehari
Berita kesedihan
Bertalu-talu memicu

Ini hari keseribu
Derai tangis air mata, Tak berkunjung titik temu

Hati terpaut dengan masa lalu
Butuh waktu

Sampai kapan?

Mohon

Tinggalkan

Thursday, April 05, 2012

Ruang

Pagi

Lihatkah kamu cahaya hati tadi
Ada satu ruang untukmu

Ruang abadi

Tak seorang pun bisa membuka pintu itu
Tanpa izinku

Ruang itu sederhana
Berupa cahaya
Namun abadi

Hey

Kini, kamu tak perlu kau bersedih lagi
Angkat dagu, kibaskan hujan
Buka gerbang
Biarkan terhempas pergi

Pramugari
Jangan pergi

Berhenti sejenak

Pilih cahaya tadi

Wednesday, April 04, 2012

Namaku rasa

Namaku rasa
Mudah gundah apalagi gulana

Namaku rasa
Suka menjelajah ke arah terawang-awang
Ketika terbang malah terbayang jatuh kebawah

Namaku rasa
Suka bersembunyi dibalik tulang
Tak berani menyambut petang
Tak berani menerawang

Suatu hari aku mati
Mengalami hitamnya masa
Terjatuh sakit sekali
Tak mau menghadapi

Suatu hari aku hidup
Ditiup oleh pelangi
Hembusan balon udara
Melayang di angkasa

Tapi
Berapa lama aku hidup dan mati?

Namaku rasa
Tidak mau sendiri

Temani aku terbang dan jatuh
Berulang kali

dan..

Lagi..

Tuesday, April 03, 2012

Pencuri

Kurang apa diajar
Pintu terluar tersemak belukar
Batu berjajar
Pagar berteralis besi gandapuri

Kain sarung tersingkap
Celana lurik tercerik
Kaki kaki meratapi

Satu loncatan bambu terlampaui

Koyakan pintu terseruak
Diambil segala lemari dan isi

Memori
Perasaan
Melodi
Satu persatu pergi

Terambil tidak permisi

Itu semua karena kamu

Pencuri

Monday, April 02, 2012

Fine

Brutal sudah
Sumpah serapah
Padu padanan kata aloha

Tidak serupa
Jelek semua
Mendayu paralayang menusuk jiwa

Tidak ada hati, hanya physically

Sudah terjadi

Para-para mengetahui
Durja dan durjana terungkap

Ok,

Fine

Sunday, April 01, 2012

Ah,

Ribuan, jutaan, milyaran detik berlalu
Dunia berganti
Banyak bangunan baru terbentuk namun tidak bertepi

Merusak pondasi hijau
Merubah bulan agar tidak berkilau
Diganti oleh beribu lampu, menyinari, menggunakan energi tak terbaharui

Warna laut tidak lagi biru
Banyak tercemari
Udara berwarna abu-abu
Banyak polusi
Teknologi tidak ramah
Manusia suka menjamah

Ah,

Detik ini akan dilalui lagi
Berulang-ulang lagi
Hingga nanti
Dunia berubah posisi



Monday, March 26, 2012

Lesung

Penerbangan dari denpasar menuju jakarta tertunda 30 menit.

"Kamu dimana?", ujar sang wanita.
Suara itu meraung dengan rendah dan renyah didengar disisi telepon seorang pria.

Sesosok pria itu lalu menghampiri ke lokasi yang dijanji dengan langkah hati-hati.

Wajah sang wanita kini merona didepan restoran solaria, tepat didepan pintu keluar 2E, bandara soekarno hatta. Ia tinggi jelita berbalutkan seragam pramugari yang berwarna cerah. Seragamnya itu adalah maskapai kebanggaan masyarakat indonesia.
Senyum lesung pipit khas yang begitu sempurna dengan kombinasi gigi putih berjajar rapi untuk menyambut kedatangan sesosok pria tadi.

Mereka kini tidak lagi tersembunyi oleh untaian kata-kata messenger di blackberry.

Umroh gaya Koboi

Tanggal 5 february 2012 di hari minggu. Cuaca kota Alkhobar, Arab Saudi dibawah 10 derajat celcius di pagi hari. Musim dingin terhitung dari bulan dengan awalan ‘ber’ yaitu September. Hujan pun telah turun selama 2 kali. 1 di bulan October 2011 dan satu lagi di bulan January 2012. Bulan February kali ini, musim dingin masih saja belum terganti.

Aku berencana melakukan ibadah umroh sejak sebulan lalu. Tiket bus sudah kubeli dengan jalur Alkhobar ke Makah pada hari ini, lalu Madinah ke Alkhobar pada tanggal 10 february. Sementara itu tiket dari Makah ke Madinah aku tidak beli. Rencananya akan kubeli ketika berada di kota Makah nanti.

Umroh koboi, itulah judul yang tepat untuk umroh yang kulakukan kali ini. Karena aku pergi sendiri tanpa teman dan tanpa menggunakan agen pemandu. Salah satu tiket bus pun akan kubeli langsung di lokasi nanti.

Buku panduan umroh sudah kubaca sejak pagi hari, umroh merupakan rangkaian ibadah yang dimulai dengan ihram dari miqot, tawaf, sa’i lalu diakhiri dengan tahalul. Rangkaian ibadah ini cukup dilakukan untuk 1 hari. Sebelumnya aku pernah umroh ke Makah dua kali. Kali ini untuk ke tiga kalinya. Aku ingin melakukannya dengan sungguh-sungguh, karena masa kontrak kerja ku di Arab Saudi akan berakhir di tanggal 12 February. Yang pasti aku ingin kembali lagi kesini, tapi bukan untuk kerja ataupun umroh, melainkan untuk melakukan ibadah haji bersama istri. Itu saja sudah lebih dari cukup.

Jadwal keberangkatan ku hari ini adalah pukul 16:00, tepat 1 jam setelah sholat ashar. Segala macam bulu sudah kucukur, mulai dari bulu ketiak, kumis hingga bulu-bulu lainnya. Perintah Nabi Muhammad, minimum dibawah 40 hari untuk mencukur segala macam bulu sebelum berangkat umroh.

Packing sudah beres, pakaian ihrom yang terdiri dari 2 kain helai putih, pakaian ganti, sweater, peralatan mandi dan buku panduan umroh sudah dimasukkan kedalam tas. Tas ku ada 2, satu tas punggung dan satu lagi tas selempang kecil yang berfungsi sebagai tempat menyimpan sandal nantinya selama di masjid.

Sweater berwarna coklat seharga 10 riyal itu sudah kugunakan, pakaian dalamnya berwarna putih dan untuk bawahan kugunakan celana panjang berwarna abu-abu yang kubeli dari Carrefour seharga 20 riyal. Tidak lupa memakai sandal jepit.

Jalan kaki selama 15 menit kulakukan dari apartemen al muhammadia tempat tinggalku menuju bus Al-Noor yang nantinya akan membawaku menuju Makah. Harga tiketnya 70 riyal. Di kelola oleh orang india muslim yang biasanya berasal dari provinsi Karela di india. Bisa kupastikan didalamnya tidak ada orang asia tenggara. 90% didominasi india, Pakistan dan Bangladesh. 9% adalah sudan dan Egypt. Sisanya 1% adalah aku, iya aku satu-satunya yang berasal dari asia tenggara, tepatnya Indonesia.

Jam 17:00 akhirnya bus Al-Noor berangkat dari terminal keberangkatannya di belakang Alkhobar Comercial Center. Supirnya berasal dari India, fasih berbahasa arab, india dan inggris. Bus berkapasitas 75 orang itu penuh, kududuk disebelah bapak tua yang berjenggot putih, dan sepertinya berasal dari Pakistan. Orang Pakistan biasanya berhidung lebih mancung, orang Bangladesh berhidung pesek dan orang India berada di antaranya. Perjalanan dari Alkhobar menuju Makah biasanya ditempuh selama 12 jam.

Alhamdullilah selama perjalanan berhenti selama 4 kali ditempat pemberhentian tertentu. Tempat pemberhentian ini biasanya area pom bensin dengan beberapa tempat makan, mini market dan masjid kecil beserta kamar kecil. Untuk perjalanan sejauh itu kukurangi minum untuk mencegah pergi ke toilet berkali-kali. Setiap pemberhentian pasti selalu saja ramai, musti antri bermenit-menit, sedangkan bus tidak akan berhenti terlalu lama.     

Pada pemberhentian keempat, bus Al-Noor berhenti ditempat miqat, yaitu tempat untuk mengenakan pakaian ihram dan tempat niat untuk melakukan umroh. Waktu menunjukkan pukul 05:30 pagi di tanggal 6 February. Kusegerakan mandi dan mengenakan pakaian ihram, satu helai kain putih yang dipakai untuk bawahan menyerupai sarung, dan satu helai kuselendangkan di pundak. Kumenuju mesjid untuk melakukan sholat subuh berjama’ah. Setelah sholat selesai lalu mengucapkan niat untuk umroh. Beruntung sebenernya kami datang pada jam sholat fardu, karena disunnahkan untuk melafalkan niat umroh itu setelah melakukan sholat fardu. Setelah niat umroh, maka terhitung sejak saat itu, aku harus menghindari diri dari perbuatan haram duniawi dan berfokus pada ibadah.

Hotel Hilton
Perjalanan dilanjutkan pada pukul 06:00. Butuh 1 jam 30 menit untuk sampai di Makah. 07:30 bus Al-Noor sudah sampai di bawah jembatan dekat kantor pos Saudi, gate keluar bukit marwah. Kusegera berjalan kaki menuju masjidil harom. Tempat penitipan tas, itulah yang pertama teringat dipikiranku. Penitipan tas setahuku ada di gate 1, gate tempat jam dinding besar yang menyerupai time square di London maupun New York. Dibawahnya adalah hotel Hilton yang disertai mall . Kubayar 20 riyal untuk masa penyimpanan tas selama 5 jam.

Ka'bah di Masjidil Harom
Kusegera menuju kedalam masjidil harom untuk melakukan tawaf. Yaitu kegiatan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali dengan arah kebalikan jarum jam, dimulai dari hajar aswad hingga menuju hajar aswad kembali (Foto dikanan). Selama melakukan tawaf disarankan mengucapkan kalimat talbiah, menyentuh rukun yamani dan mencium hajar aswad. Mencium hajar aswad merupakan suatu tantangan tersendiri yang berat. Karena mulai dari pria dan wanita saling berebutan menciumnya. Banyak dari orang ini melanggar hak dari kaum muslimin lainnya, karena mereka mendorong hingga menginjak kaki sodara lainnya, dan hukumnya tentu saja harom. Ketika itu aku masih ingat ada orang yang berbadan besar yang sengaja menyeruduk kearahku agar dia bisa leluasa bergerak. “Astagfirullah”’ ucapku dalam hati. Akhirnya aku hanya bisa berhasil menyentuh dengan telapak tangan saja. Sebenarnya aku pun mampu untuk berbuat serupa seperti pria berbadan besar itu, tapi aku tidak mau melanggar hak kaum muslimin lainnya, dan itu lebih disarankan dalam umroh ini, menyapa hajar aswad dengan telapak tangan kanan lalu mengucapkan Allahu Akbar. 

Tawaf selesai dilakukan, kulanjutkan dengan sholat sunnah 2 roka’at diantara maqom Ibrahim dan ka’bah. Di saat itu diriku memanjatkan banyak doa.

Setelah itu, aku menuju bukit safa untuk melakukan ibadah sa’i yaitu lari-lari kecil yang dimulai dari bukit safa ke bukit marwah selama 7 kali. Kupanjatkan doa setiap kali berada di posisi bukit safa yang mengarah ke Ka’bah.

Tawaf dan sa’i selesai, satu lagi urusan yang belum beres yaitu tahalul, yaitu kegiatan memotong helai rambut. Setelah ini beres, maka pakaian ihram bisa kuganti dengan pakaian biasa. Kusegera menuju tempat cukur rambut terdekat seharga 10 riyal untuk sekali potong plontos menggunakan pisau cukur. Orang india yang mengelola, mereka fasih mengucapkan kata “sepuluh” kepadaku.

Hotel Imron Makah
3 hari kuhabiskan waktuku disana. Malam pertama ku menginap di hotel imron Makah seharga 120 riyal permalamnya (Foto dikanan). Fasilitasnya adalah 5 tempat tidur, AC, 1 kamar mandi dan 1 tv lcd yang terpasang diatap langit. Sayang sekali diriku hanya sendiri, kalau beramai-rami tentu lebih hemat lagi. Di kamar mandi sudah tersedia 2 sabun batangan dan 2 sachet sampo. Aku berada di lantai 6, dengan naik lift dalam beberapa detik aku sudah berada diatas.

Selain itu aku juga mencoba menginap dihotel lainnya. Beruntung disana pegawai hotel berasal dari cianjur, jawa barat. Sehingga interaksi lebih mudah dengannya. Harga kamarnya adalah 130 riyal, lebih mahal memang. Kapasitas 4 tempat tidur, 1 kamar mandi dan 1 tv standar. Tapi aku berada di lantai 1 yang notabene lebih dekat tidak perlu naik tangga maupun escalator.

Selama disana kulakukan tawaf selama 4 kali, 3 tawaf nafl (sunnah) dan 1 tawaf wada (tawaf perpisahan). Ibadah yang utama dilakukan di masjidil harom nya Makah adalah solat fardu. Pahalanya adalah 100,000 kali dibandingkan dengan sholat fardu diluar masjidil harom. Rangkaian ibadah umroh pun selesai kulakukan

Masjidil Harom di Madinah
Hari ke empat aku segera checkout. Tujuan selanjutnya adalah kota Madinah. Aku ingin mengunjungi makam Nabi Muhammad, Abu Bakar dan Umar yang terletak di masjidil haram di Madinah (Foto dikiri) . Tentunya kunjungan kali ini tidak ada hubungannya dengan umroh.

Tiket bus belum terbeli. Aku pun sengaja mencari bus yang tersedia dekat masjidil haram di Makah. Banyak puluhan bus dan taksi yang mengetem disana tanpa papan nama. Aku meminta bantuan Om Hamdan, pihak keluarga dari ibuku yang memang dia bekerja sebagai agen travel di Makah untuk mencarikan satu bus untukku. Om Hamdan menunjukkan satu bus yang di kemudikan oleh orang Iran. Bus itu terlalu lama mengetem hingga 6 jam lamanya. Maklum tiket busnya sendiri hanya sebesar 20 riyal. Murah apabila dengan naik taksi yang mencapai 80 riyal. Perjalanannya mulai dilakukan pada pukul 14:00, dan sampai di Madinah pada pukul 20:00.

Hotel Al Noor di Madinah
Begitu sampai disana, satu yang ada dipikiranku yaitu mengunjungi resto Indonesia, lalu setelahnya mencari tempat penginapan. Beruntung, ketika bertanya-tanya alamat, tak sengaja aku bertemu rombongan umroh asal Indonesia yang mengajakku makan malam gratis di hotel tempat mereka menginap. Setelah itu kulanjutkan perjalanan menuju resto Indonesia, untuk sekedar bertanya dimanakah letak penginapan terdekat. Pilihanku tertuju pada hotel al noor namanya (Foto dikanan). Dikelola oleh orang india.

Makam Rosul
Keesokan harinya aku berkesempatan untuk mengunjungi masjidil harom di Madinah kuucapkan Assalaamu’alayka yaa Rasulullah wa rahmatullahi wa barokaatuhu, Assalaamu ‘alayka yaa Abu-Bakr dan Assalaamu’alayka yaa Umar (Foto dikiri).

Al Munief Store
Cukup tiga hari aku di Madinah. Pada hari terakhir sebelum ku menuju tempat pemberhentian bus Al-Noor yang akan membawaku kembali ke kota Alkhobar., kembali lagi aku bertemu dengan orang-orang Indonesia yang sedang bersantai-santai di Al Munief Store (Foto dikanan). Semacam toko yang menjual produk-produk Indonesia. Senangnya bertemu bakwan dan tahu goreng disana. Langsung kulibas dengan lahapnya.

Perjalanan yang menyenangkan, melegakan sekaligus menyehatkan badan dan rohani. Aku akan kembali lagi melakukan ibadah haji bersama istri nanti. Amin.  

Ps : Foto adalah dokumentasi pribadi menggunakan kamera blackberry

Friday, March 23, 2012

Maret 2012

Kehidupan baru.

Hidupku kini berganti waktu dan suasana berbeda. Diriku kembali lagi hidup di kota yang pernah menemani hari-hari sejak lulus SMA hingga 5 tahun lamanya. Setelah puas melanglang buana hampir 5 tahun lamanya juga, akhirnya ku putuskan untuk stay kembali di kota tercinta ini. Apalagi kalau bukan kota Bandung. Kota berplat mobil D, tempat favorit warga indonesia untuk berwisata kuliner sekaligus berbelanja pakaian dan tidak lupa salah satu tempat paling favoritnya ananto dikala pagi hari di bandung yaitu sabuga (tempatnya para mojang and jajaka kece seperti saya lari pagi, wkwkwk).

Waktuku yang baru sebenarnya dihitung sejak kedatangan ke jakarta dipertengahan bulan February lalu. Kugunakan timing nya untuk mempersiapkan kehidupan baru dan melaksanakannya. Kehidupan baru itu di luar dunia perminyakan dan keteknikan. Kehidupan kekinianku adalah kehidupan berolahraga dan berkreatifan (haha...., ribet kan bahasa nya)

Berat badanku pun akhirnya turun 6 kg, dari 78 ke 72 kg. (Menurut tabel BMI, untuk tinggiku 172 cm, berat badan yang ideal adalah 65-72 kg). Penurunan berat badan ini berkat pola baru yang sering kujalani belakangan yaitu menghilangkan makan siang, dan menambah waktu minimal 30 menit untuk berolahraga. Tidak ada yang berbeda dengan menu makanan, aku pun tetap makan makanan yang berlemak seperti gorengan dan so pasti tanpa suplemen (I'm still enjoying my life dgn menu padang meeeen, hehehe).

In the end, i would like to say to myself. Welcome back to Bandung, Ananto Veryadesa...

Ps : Foto diatas adalah salah satu spot favorit ananto, "Sbux Bandung Indah Plaza", dengan view jalan merdeka