Wednesday, April 25, 2012

Putaran ke-8


“Ayo cepat.. cepat..”, ujar pelatih lari Kencana dengan kerasnya menggunakan toa.
“Kencana.. kencana… kamu ganteeng deh”, diimbangi teriakan puluhan wanita yang berada dipinggiran lintasan atletik olimpiade untuk menyemangati Kencana.

Peserta lain berada didepan Kencana. Kencana ingin menjadi juara olimpiade hari ini, dia tidak mau menunggu hari esok untuk menjadi juara.

Kencana lalu melaju, lari mendayu-dayu sekuat tenaga. Kakinya sudah mengeras, otot-otot seperti mau mengelupas. Ini putaran terakhir bagi nya dihitungan ke-8 dalam perlombaan lari olimpiade tingkat dunia. Dia tidak mau melewatkan kesempatan terakhir, dilibaslah semua deretan peserta lain hanya dalam beberapa detik saja.

Akhirnya garis finish tercapai, teriakan puluhan wanita dan pelatih lari yang sejak putaran 1 hingga putaran 8 menyemangati Kencana mulai berhenti begitu Kencana menghentikan lari dan berjalan kaki.

Para peserta lain yang notabene terdiri dari anak-anak, dewasa hingga orang tua adalah saingannya Kencana. Di lintasan terluar terdiri dari kakek-kakek tua yang jalan kaki tergopoh-gopoh, malah ada yang memakai bantuan tongkat penyangga untuk berjalan. Di lintasan terdalam dihuni oleh para pemuda pemudi yang berlari-lari kecil sembari mengenakan earphone music ditelinga kiri dan kanan mereka. Muda mudi ini bergaya modis, celingak celinguk kepala memperhatikan sekelilingnya kalau-kalau ada yang menarik bagi indera mata dan nafsu birahi. Di lintasan tengah, banyak anak-anak yang didampingi orang tua nya bersenda gurau sembari berlari.

Ya, ini adalah putaran terakhir ke-8 nya di lapangan sabuga. Teriakan para wanita dan suasana olimpiade itu hanya ilusi yang diciptakan di dalam otak Kencana.

No comments: