Sunday, October 02, 2011

Day 2 : Anita

Day 2 :

“7 Hari menulis Cerpen”

Judul : Anita

~Sesosok mata memandang Anita dengan tajam di balik tirai jendela. Anita masih pulas tertidur dibalik selimut bergambar wajah Nicholas Saputra (aktor film AADC –red). Tatapan sesosok mata itu semakin tak terarah, mencari celah, bagaimana menerobos jendela.

Sebelum tidur tadi Anita sempat berbincang bersama mama-nya mengenai tugas belajar di sekolah. Setelah masuk SMP, Anita merasa tugas-tugasnya semakin banyak saja. Salah satu perkataan ke mama-nya adalah “Mam, mending jadi anak SD, PR nya lebih gampang dari pada SMP”, dan mama-nya hanya mengangguk kecil tanda setuju, mungkin dalam hati mama-nya menjawab “Ya iya lah masak ya iya donk, mulan aja jamilah bukan jamidong”, maklum mamanya penggemar berat band Ratu kala tahun 2000-an dulu, yaitu duet penyanyi mulan jamilah dan maia ahmad.

Pukul 9 malam, mama menyuruh Anita untuk tidur. Anita bersungut-sungut dalam hati. Rupanya dia sedang asyik-asyik nya menonton acara Opera Van Java (OVJ) di TV swasta, judul episodenya adalah “Mak Lampir nan Seksi dan Mempesona” yang diperankan Sule (pelawak –red), dkk. Anita saat itu menonton di ruang tamu di lantai 1 sembari memakan cemilan pop corn dengan lahap-lahapnya. Andai saat itu Anita berada di biokop XXI atau blitzmegaplex bekasi mall, pasti pop corn penonton disebelahnya pun turut dimakan.

Menuruti perintah mama-nya, dengan berat hati Anita pergi ke kamar nya di lantai 2 sembari membawa cemilan pop corn nya.

Sebelum kekasur Anita terlebih dahulu meletakkan pop corn nya diatas meja, didekat jendela yang tirainya terbuka. Dimatikannya lampu yang terletak di atas bantalnya saat itu juga karena malas kekamar mandi terlebih dahulu untuk menggosok gigi. Yang patut dicontoh ketika itu adalah, Anita sebelum tidur terlebih dahulu membaca doa.

Malam semakin larut. Suara jangkrik menjadi penghias suara untuk rumah-rumah mewah di komplek Bintaro Jaya Sektor III. Rumah Anita beserta keluarganya terletak dipaling ujung jalan pepaya. Belakangnya rumah anita adalah areal tanah tak berpenghuni manusia. Jendela dikamar Anita persis menghadap kesana. Area tanah itu hanya diisi pohon mangga, pohon pisang dan pohon jambu seperti reff salah satu lagu, yaitu “pepaya, mangga, pisang, jambu di beli dipasar minggu” oleh Chica Koeswoyo (penyanyi jaman baheula –red)

“Tok, tok, tok”. Terdengar bunyi ketukan sayup-sayup dari kaca jendela. Sesosok mata memandang anita dengan tajam di balik tirai jendela. Anita masih pulas tertidur dibalik selimut bergambar Nicholas Saputra (aktor film AADC –red). Tatapan sesosok mata itu semakin tak terarah, mencari celah, untuk menerobos jendela.

“Tok tok tok tok, crack…”. Bunyi terakhir menandakan jendela mulai retak, untung saja bukan berbunyi “tok-tok, wow” seperti acaranya Uya kuya (presenter –red) di TV 7 jaman dahulu kala, yang ceritanya tentang Uya kuya membangunkan artis-artis yang sedang tertidur pulas di pagi hari.

Mendengar suara itu, Anita mulai terjaga dari tidurnya. Selimut yang menutup mukanya, di tepis perlahan-lahan. Matanya masih setengah sadar, sembari mencari tau darimana bunyi itu berasal, meski kamarnya saat itu redup karena dimatikannya lampu.

“Trang..”, layaknya suara piring jatuh dilantai, kaca jendela kali ini telah pecah berkeping-keping. Anita terjaga dengan sadarnya, dan sadar kalau jendela kamarnya telah pecah. Ketakutan dan penasaran, membuat dirinya kembali menutup muka dengan selimut yang bergambar wajah Nicholas saputra itu dan tak mampu berkata-kata.

Sesosok mata tadi itu dengan bayangan hitamnya, mulai masuk ke dalam kamar Anita melalui jendela, terlihat berdiri di atas meja dekat jendela, lalu mulai mengeluarkan suara aneh “RRR.. rrr.. krowaaak..”. “ Kok seperti suara nenek sihir yang diperankan Sule tadi di acara OVJ ya?”, tegas Anita dalam hati.

Terbayang dengan acara OVJ yang lucu, Anita pun memberanikan diri menyalakan lampu yang berada diatas posisi kepalanya dan melihat siapa kah bayangan didepan jendela itu.

Tatapan Anita yang sebelumnya penasaran seketika berubah menjadi unyu (lucu –red), dan mulai menyapa dengan berkata “hey kamu..”.

Rupanya itu sesosok burung hantu yang sedang memakan pop corn diatas meja dekat jendela, sisa cemilannya Anita setelah menonton TV tadi.

Note :

Burung hantu jarang ada di Bintaro, tatapan matanya tajam, paruhnya bisa memecahkan jendela, tapi kok malah makannya pop corn. Ah, ada-ada saja.. J

3 comments:

Tama said...

hahaha ada ada saja... gelo emang lu nang..

Anonymous said...

kl gue jadi anita, pasti udah ngumpet di balik selimut ampe pagi sambil baca ayat kursi haha

Ananto Veryadesa said...

wuuuiih ada si akang wahyu.. kumaha damang bos, gimana london?, aman?, wkwkw..
Ah si oya mah cupu... masak udah gede ngumpet di balik selimut. di balik pundak si doi nya atuh mustinya, hihih