Wednesday, October 05, 2011

Day 5 : Cinta

"7 Hari menulis cerpen"

Judul : Cinta

~Setiap hari jantung Danang berdetak kencang. Dia selalu berpikir bagaimana caranya mengatakan suka dengan Diana.

“Cinta lokasi.. cinta lokasi.. cinta lokasi.. bisa saja terjadi”, nyanyian lagu project pop yang dilihat dari situs Youtube itu seakan mengembalikan ingatan cinta pertama Danang.

5 tahun lalu dikelas 6 SD dia pernah merasakan jatuh cinta untuk pertama kalinya kepada siswi bernama Diana. “Oh diana”, ucap Danang didalam hati. Teringat olehnya rambut ikal berwarna merah, kulit putih dan hidung mancung keturunan Belanda.

Ketika merasakan jatuh cinta, setiap hari jantung Danang berdetak kencang. Dia selalu berpikir bagaimana caranya mengatakan suka dengan Diana.

Ya, bagi anak kelas 6 SD, perkataan “suka” itu bisa diibaratkan dengan pernyataan cinta. Bukan seperti salah satu lagu project pop yang berjudul “cinta lokasi”. Rasa yang dialami Danang masih -hinggap dihati (selayaknya reff lagu “burung kakak tua -hinggap dijendela..”) hingga saat ini ketika dia sudah beranjak kelas 2 SMA.

Pada saat itu, dikelas 6A, guru bahasa Indonesia yang bernama Pak Tri sedang malas-malasan mengajar. Dibiarkannya kosong ruangan kelas selama 2 jam lamanya.

Danang, Diana dan kawannya yang berjumlah 40 orang sangat senang dengan kondisi itu, mereka pun bercanda tawa dan berisik tentu saja.

Diwaktu kelas kosong tersebut, mereka mengadakan permainan bersama yang bernama “Katakan cinta”. Cara permainannya, setiap siswa dan siswi mengumpulkan kertas yang bertuliskan namanya masing-masing, lalu kertas itu dimasukkan kedalam toples, dan dikocok. Nama yang terpilih, harus menyatakan cintanya saat itu juga kepada lawan jenisnya didepan kelas. Semua anak sangat bersemangat akan ide itu. Dan, sebenarnya ide itu sendiri datangnya dari Danang, yang sekaligus berprofesi sebagai ketua kelas 6 A

Rencana permainan ini sudah disiapkan Danang sejak sebulan lalu, terinpirasi boomingnya reality show “Katakan cinta” di stasiun televisi RCTI, padahal saat itu dia masih kelas 6 SD, tapi tontonannya untuk anak SMA. Danang berencana mengocok sendiri kertas yang dikumpulkan didalam toples, lalu berpura-pura kalau namanya lah yang disebut dikertas itu. Keinginannya cuma satu, yaitu mengutarakan cintanya kepada Diana didepan kelas

Setelah siswa siswi selesai menuliskan namanya masing-masing diselembar kertas dan mengumpulkannya ke toples yang dipegang Danang. Permainannya pun dimulai. Danang berdiri didepan kelas. Dia mulai mengocok toples, lalu mengambil satu lembar kertas dengan mata tertutup. Begitu matanya terbuka, pura-pura dilihatnya lembaran kertas itu, lalu dia memberi pengumuman kepada teman-temannya “Yup, yang beruntung kali ini adalah Danang”, “Saya sendiri”, “Hohoho..”.

Sepersekian detik di ruangan kelas 6A tidak ada suara. Teman-teman Danang curiga, karena setelah menyebut namanya sendiri, kok Danang malah tertawa “Hohoho..”, semestinya Danang tertawa “Hahaha.. “.

Bagi anak SD saat itu, tertawa “Hohoho..” itu ibaratnya tokoh paman gembul dalam majalah bobo yang suka berbohong.

Tidak berapa lama, siswi-siswi cewek bersorak kearah danang “Masasi masasi masasi..”, “Masasu..”. Sengaja mengucapkan akhiran “su”, agar bisa berpose mulut manyun.

Para siswa cowok pun berusaha menandingi, mereka juga bersorak kearah Danang “Eh yang bo’ong lu! “. Sama-sama akhiran “u”, dan tidak lupa anak-anak cowok itu berpose manyun. Padahal yang semestinya mereka ucapkan adalah “Eh yang bener lu”.

Suasana kelas terus berisik, sampai akhirnya Diana maju kedepan kelas dan mengambil kertas yang dipegang Danang. Diana lalu membaca kertas itu dan langsung melirik kearah Danang dan teman-teman lainnya dikelas sembari berkata “Ihhhh.. Danang bo’ong ihh…” , “Nama yang dikertas ini adalah Panji loh teman-teman”, “Yuk, sorakin Danang yuk..”.

Semua siswa siswi lalu menyoraki Danang secara bersama-sama mirip paduan suara dalam Upacara Bendera, yang kali ini diiringi Diana sebagai dirijen nya . “Sorakin Danang…”, “wooo..”, “sekali lagi..”, “woooo….”.

Permainan “Katakan cinta” berlanjut. Panji akhirnya yang maju ke depan kelas dan menyatakan cintanya keseseorang. Sebelumnya, setelah disoraki, Danang wajahnya memerah, tertunduk malu, lalu duduk kembali ketempat duduknya.

Danang, masih saja mengingat peristiwa kelas 6 SD itu hingga sekarang.

Yang terjadi 5 tahun lalu, bukanlah Danang yang menyatakan cinta, tapi tak terduga malah Panji yang mengucapkan kata cinta ke Diana. Gayung cinta pun bersambut, Diana juga menaruh hati ke Panji. Kini Diana dan Panji sudah berpacaran 5 tahun lamanya, mereka berencana menikah setelah lulus SMA nanti.

Note :

Danang menyesal telah berbohong dan menyesal kenapa tidak menyatakan cintanya jauh-jauh hari.

2 comments:

Ms. Selling said...

Mantab ni crtnya....tp ada satu yg kurg kisahnya ganttung dunk, si danang cm diam ajah y....."̮hαhαhαhα"̮ (^▽^)‎​‎​

Anonymous said...

hihi iya, danang cupu ihh...